SUPLAI SARAF KE JANTUNG
Jantung dipersarafi oleh sistem saraf otonom. Nervus vagus (saraf kranial ke-10) memperlambat frekuensi jantung dan menyebabkan penurunan kekuatan kontraksi melalui hantaran impuls ke nodus sinuatrial. Saraf simpatis mempercepat frekuensi jantung dan memperkuat kontraksi. Persarafan ganda terhadap jantung ini dikoordinasi oleh pusat jantung di medula oblongata otak. Frekuensi denyut jantung juga dikendalikan secara refleks oleh dua kelompok reseptor. Reseptor tekanan (atau baroreseptor) adalah reseptor yang sensitif terhadap perubahan tekanan darah. Reseptor ini ditemukan pada arteri karotis dan pada lengkung aorta. Apabila tekanan darah meningkat, maka akan terjadi penurunan rangsang simpatis dan peningkatan rangsang para simpatis, sehingga frekuensi jantung melambat dan tekanan darah menurun. Ini adalah salah satu contoh mekanisme homeostatik yang bekerja melalui umpan balik negatif.
Kemoreseptor adalah reseptor yang sensitif terhadap jumlah oksigen dan karbondioksida di dalam darah. Kemoreseptor ditemukan di leher dekat arteri karotis dan dekat aorta. Kemoreseptor ini sensitif terhadap kekurangan oksigen. Impuls dihantarkan ke pusat jantung dan frekuensi jantung dipercepat untuk meningkatkan suplai darah (dan tentunya suplai oksigen) ke jaringan.
Jantung mendapat persarafan dari cabang simpatis dan parasimpatis dari susunan saraf otonom. Sistem simpatis menggiatkan kerja jantung sedangkan system parasimpatis bersifat menghambat kerja jantung
Setiap kerja jantung diatur dan disesuaikan dengan kebutuhan melalui pengendalian persarafan pada keadaan istirahat, pengaruh nervus vagus lebih besar daripada nerfus simpatikus. Waktu kerja, otot atau strestonus simpatis meningkat dan tonus vagus menurun. Pengaturan oleh persarafan terjadi secara reflex. Untuk terjadinya reflex diperlukan stimulus dan lengkung reflex sehingga memungkinkan terjadinya jawaban dalam bentuk menggiatkan atau menghambat kerja jantung.
Pada reflex sinus karotikus rangsangannya mengubah tekanan darah. Bila tekanan darah meningkat maka kerja jantung akan dihanbat oleh peningkatan tonus prasimpatikus dan penurunan tonus simpatikus. Sebaliknya, bila tekanan darah rendah maka akan terjadi penggiatan kerja jantung melalui peningkatan tonus simpatikus dan penurunan tonus fagus. Pengaruh oksigen dan karbon dioksida terhadap jantung sukar dinilai dari hasil percobaan. Karena zat ini secara langsung atau mealui reflex juga mempengaruhi pembuluh darah dan kerja jantung.