JALUR PENTOSA FOSFAT
Makhluk hidup di muka bumi ini selalu memerlukan energi dalam
kehidupannya sehari-hari. Dalam proses penyediaan energi baik pada tumbuhan
maupun manusia, selalu melalui berbagai rentetan reaksi kimia. Seluruh proses
kimia atau reaksi kimia yang terjadi di dalam sel yang berupa reaksi penyusunan
energi
dan reaksi penggunaan energi biasa kita sebut dengan Metabolisme. Energi
yang ada dalam tubuh manusia haruslah seimbang sesuai yang dibutuhkan oleh
tubuhnya
Jalur metabolik yang utama
untuk penggunaan glukosa adalah glikolisis dan lintasan pentosa fosfat.
Lintasan pentosa fosfat atau heksosa monofosfat shunt merupakan jalur
alternatif untuk metabolisme glukosa. Lintasan pentosa fosfat lebih kompleks
dari pada glikolisis.Lintasan ini tidak menghasilkan ATP.
Glukosa, fruktosa, dan
galaktosa secara kuantitatif merupakan heksosa terpenting yang diserap dari
traktus gastrointestinal.Ketiga unsur ini berasal dari masing-masing pati,
sukrosa, dan laktosa yang terdapat di dalam makanan.Untuk konversi fruktosa dan
galaktosa menjadi glukosa telah dibentuk lintasan yang khusus terutama di hati.
Jalur pentosa fosfat merupakan jalur
metabolisme alternatif untuk oksidasi glukosa di mana tidak ada ATP yang
dihasilkan. Produk utamanya adalah NADPH, suatu pereduksi yang diperlukan
dalam beberapa proses anabolisme (untuk biosintesis asam lemak,kolesterol, dan
steroid lain) dan ribosa-5 fosfat yang merupakan komponen struktural
nukleotida dan asam nukleat (Ribosa untuk biosintesis asam nukleat).
Jalur
pentosa fosfat merupakan jalur untuk sintesis tiga fosfat pentosa : ribulosa 5
- fosfat, ribose 5 - fosfat, dan xylulose 5 - fosfat. Ribosa 5 – fosfat diperlukan
untuk sintesis RNA dan DNA.Jalur pentosa fosfat/heksosa monofosfat menghasilkan
NADPH dan ribosa di luar mitokondria.Kepentingan lain jalur pentosa fosfat
berlangsung dalam jaringan hepar, lemak, korteks adrenal, tiroid, eritrosit,
kelenjar mammae.NADPH juga penting dalam detoksifikasi obat oleh
monooksigenase, reduksiglutation.
Lintasan
pentosa fosfat merupakan jalur alternatif untuk metabolisme glukosa. Lintasan
ini tidak menghasilkan ATP, tetapi mempunyai dua fungsi utama, yaitu :
a.
Produksi NADPH untuk sintesis reduktif seperti
biosintesis asam lemak serta steroid.
b.
Mencegah stress oksidatif dengan mengubah H2O2
menjadi H2O dan jika tidak terdapat NADPH, H2O2
akan di ubah menjadi radikal bebas hidroksin yang
akan menyerang sel.
Pada sel darah merah,
kegunaan pertama dari NADPH adalah untuk mereduksi bentuk disulfid dari
glutathione menjadi bentuk sulfhydril, reduksi glutathione ini adalah untuk
mempertahankan struktur normal dari sel darah merah dan untuk menjaga bentuk
hemoglobin dalam bentuk Fe2+.NADPH pada hati dan payudara digunakan
untuk biosintesis asam lemak.
Reaksi pentosa fosfat
terjadi dalam sitosol.Enzim pada lintasan pentosa fosfat seperti pada
glikolisis ditemukan di dalam sitosol.Seperti pada glikolisis, oksidasi dicapai
lewat reaksi dehidrogenasi, tetapi dalam hal lintasan pentosa fosfat, sebagai
akseptor hidrogen digunakan NADP+ dan bukan NAD+.Tidak
ada ATP yang digunakan ataupun diproduksi pada jalur ini.
Terdapat
2 fase pada penthosa fosfat :
1. Fase oksidatif yang
menghasilkan NADPH
Pada fase yang pertama, glukosa 6-phosphate
menjalani proses dehidroginase dan dekarboksilase untuk memberikan sebuah
senyawa pentosa, yaitu ribosa 5-phosphate.
2. Fase nonoksidatif yang
menghasilkan prekursor ribosa
Pada fase yang kedua, ribulosa 5-fosfat
dikonversi kembali menjadi glukosa 6-fosfat oleh serangkaian reaksi yang terutama
melibatkan dua enzim yaitu transketolase dan transaldolase.
I. Fase oksidatif yang menghasilkan NADPH
Reaksi dehidrogenasi
glukosa 6-fosfat menjadi 6-fosfoglukonat terjadi lewat pembentukan
6-fosfoglukonolakton yang dikatalisis oleh enzim glukosa-6-fosfat
dehidrogenase, suatu enzim yang bergantung NADP.Hidrolisis 6-fosfoglukonolakton
dilaksanakan oleh enzim glukonolakton hidrolase.
Tahap oksidasi yang kedua
dikatalisis oleh enzim 6-fosfoglukonat dehidrogenase, yang juga memerlukan NADP+
sebagai akseptor hidrogen. Dekarboksilase kemudian terjadi dengan pembentukan
senyawa ketopentosa , yaitu ribulosa 5-fosfat. Reaksi mungkin berlangsung dalam
dua tahap melalui intermediate 3-keto-6-fosfoglukonat.
I. Fase nonoksidatif yang menghasilkan prekursor
ribose
Pada fase yang kedua,
ribulosa 5-fosfat dikonversi kembali menjadi glukosa 6-fosfat oleh serangkaian
reaksi yang terutama melibatkan dua enzim yaitu transketolase dan
transaldolase.
Ribulosa 5-fosfat kini
berfungsi sebagai substrat bagi dua ennzim yang berbeda.Ribulosa 5-fosfat
3-epimerase mengubah konfigurasi disekitar karbon 3 dari ribulosa 5 fosfat,
dengan membentuk epimer xilulosa 5-pospat, yaitu senyawa ketopentosa
lainnya.Ribosa 5-fosfat ketoisomerase mengubah ribulosa 5-fosfat menjadi
senyawa aldopentosa yang bersesuaian, yaitu ribosa 5-fosfat yang merupakan
precursor bagi residu ribosa yang diperlukan dalam sintesis nukleotida dan asam
nukleat.
Transketolase memindahkan
unit dua-karbon yang terdiri atas karbon 1 dan 2 dari sebuah ketosa kepada atom
karbon aldehid pada gula aldosa.Oleh karena itu, enzim ini mempengaruhi
konversi gula pentosa menjadi aldosa dengan berkurangnya dua karbon, dan
sekaligus mengonversi gula aldosa menjadi ketosa dengan bertambahnya dua atom
karbon.Reaksi tersebut memerlukan vitamin B, yaitu tiamin.
Enzim transketolase
mengatalisis proses pemindahan unit dua karbon dari xilulosa 5 fosfat kepada
ribulosa 5 fosfat yang menghasilkan ketosa sedoheptulosa 7-fosfat 7 karbon dan
aldosa gliseraldehid 3-fosfat. Kedua produk ini kemudian memasuki reaksi
lainnya yang dikenal sebagai reaksi transaldolasi.Enzim transaldolase
memungkinkan pemindahan moietas dihidroksiaseton tiga - karbon (karbon 1-3),
dari ketosa sedoheptulosa 7-fosfat kepada aldosa gliseraldehid 3-fosfat untuk
membentuk ketosa fruktosa 6-fosfat dan aldosa eritrosa 4-fosfat empat karbon.
Kemudian berlangsung reaksi
selanjutnya yang sekali lagi melibatkan enzim transketolase dengan xilulosa
5-fosfat berfungsi sebagai donor glikoaldehid. Pada keadaan ini, eritrosa
4-fosfat yang terbentuk di atas bertindak sebagai akseptor , dan hasil
reaksinya adalah fruktosa 6-fosfat serta gliseraldehid 3-fosfat.
Comments
Post a Comment