Pengukuran aliran darah
Hukum fisika atau prinsip fisika mempengaruhi seluruh aliran
cairan (darah). Mekanisme fisiologis untuk pengendalian jantung dan pembuluh
darah merupakan sarana pelaksaan prinsip-prinsip suatu sirkulasi darah. Prinsip
tersebut merupakan suatu cairan hanya akan mengalir bila tekanannya lebih
tinggi daripada daerah lain, dan aliran itu selamanya bergerak dari daerah
bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah (Soewolo, 2003).
Ada beberapa cara untuk mengukur aliran darah yaitu :
1.
Menampung
darah pembuluh balik
Pembuluh
darah balik dipotong dan darah yang keluar ditampung dalam bejana berukuran.
Lamanya penampungan dicatat, sehingga aliran darah yang melalui pembuluh darah
balik dapat diketahui (Taiyeb, 2009).
2.
Plestimograf
Penggunaan alat ini didasarkan pada suatu asas bahwa bila
aliran darah di dalam pembuluh balik dari suatu anggota badan dihentikan untuk
beberapa saat, maka setiap perubahan volume anggota badan itu sebagai akibat
penyumbatan (occlusion) merupakan volume darah yang masuk ke anggota badan
tersebut. Pada umumnya, anggota badan yang akan diukur aliran darahnya
dimasukkan ke dalam tabung gelas yang kedap udara atau kedap air. Tabung gelas
kemudian dihubungkan dengan pipa ke alat pencatat. Penyumbatan terhadap aliran
darah pembuluh balik dapat dilaksanakan dengan membalutkan manset dari
sphygmomanometer dan memberikan tekanan sebesar 20 sampai 70 mmHg. Tekanan
sebesar ini akan menyebabkan aliran darah pembuluh balik yang meninggalkan
anggota badan itu terhenti tetapi tidak menyebabkan terhentinya aliran darah
pembuluh nadi yang menuju anggota badan yang akan diukur aliran darahnya
tersebut membesar. Peningkatan volume ini dan lamanya waktu penyumbatan aliran
darah dicatat. Dari kedua factor ini dapat diketahui aliran darah yang menuju
ke anggota badan per satuan waktu (Taiyeb,
2009).
3.
Metode
pengenceran panas
Pada tahun 1954, Fegler mengemukakan suatu cara pengukuran
aliran darah dengan menggunakan metode pengenceran panas. Cara ini meliputi
penyuntikan sejumlah tertentu larutan Ringer atau darah ke dalam pembuluh balik
leher (vena jugularis) kiri dan mencatat perubahan suhu darah di bilik jantung
kanan dan aorta. (Taiyeb, 2009).
4.
Metode
Clearance
Metode ini dipakai untuk menghitung aliran darah yang menuju
ke ginjal. Pada umumnya, pengukuran ini dilakukan dengan jalan menyuntikkan
asam para aminohipurat (PAH) atau diodrast ke dalam peredaran darah.
Zat
ini difiltrasi oleh glomerulus dan disekresikan oleh sel-sel tubulus, sehingga
angka banding ekstraksinya tinggi (Taiyeb,
2009).