OTOT JANTUNG
OTOT JANTUNG
-
Secara anatomi mirip
dengan otot rangka (otot lurik)
-
Secara fisiologi
bekerja seperti halnya otot polos
-
Otot jantung kaya akan
mitokondria → sejumlah 25-35 % sel jantung (dibandingkan hanya 2 % untuk otot
rangka)
-
Konsekuensi → resisten terhadap
kelelahan
-
Dalam fungsinya
keterlibatan ion Ca2+
2.
JANTUNG
SEBAGAI POMPA
Jantung terdiri dari empat ruang yang berfungsi sebagai pompa system sirkulasi
darah. Yang paling berperan adalah bilik (ventrikel), sedangkan serambi (atrium)
sebenarnya berfungsi sebagai ruang penyimpanan selama ventrikel memompa.
Ventrikel
berkontraksi, ventrikel kanan memasok darah ke paru-paru, dan ventrikel kiri
mendorong darah ke aorta berulang-ulang melalui sistem sirkulasi, fasa ini
disebut systole. Sedangkan fasa pengisian atau istirahat (tidak memompa)
setelah ventrikel mengosongkan darah menuju arteri disebut diastole.
Kontraksi jantung inilah yang mendasari terjadinya serangkaian peristiwa
elektrik dengan koordinasi yang baik. Aktivitas elektrik dalam keadaan normal
berawal dari impuls yang dibentuk oleh pacemaker di simpul SinoAtrial (SA) kemudian melewati serabut otot atrial menuju
simpul AtrioVentrikular (AV) lalu menuju ke berkas His dan terpisah menjadi dua melewati berkas kiri dan kanan dan berakhir
pada serabut Purkinje yang mengaktifkan serabut otot ventrikel.
Jantung adalah otot
yang berfungsi sebagai pompa yang mempertahankan tekanan darah dan aliran darah
melalui paru-paru dan seluruh bagian tubuh. jantung memompa sekitar 100.000
kali dan mengirimkan darah 7200 liter perharinya.
3.
SISTEM
PENGHANTARAN IMPULS JANTUNG, PENYEBARAN IMPULS DAN SUPLAI DARAH KE OTOT JANTUNG
Hambatan
impuls-impuls memungkinkan pengaturan irama jantung. Sistem ini merupakan
modifikasi dari otot jantung yang disertai tenaga ritmik spontan dan serabut
saraf tertentu yaitu sinoatrial node (SA node), atrioventrikular node (AV
Node), atrioventrikular bundle (AV bundle, dan serabut penghubung terminal
(serabut purkinje).
Impuls
untuk kontraksi timbul melalui depolarisasi spontan pada jaringan khusus yang
terletak di dekat tempat masuk vena cava superior ke dalam atrium kiri (nodus
sinu-atrial) yang merupakan pemacu (pacemaker) jantung.
Sinoatrial
node (SA node) atau Nodus sinoatrial (nodus S-A) adalah suatu massa jaringan
otot jantung khusus yang terletak di dinding posterior atrium kanan tepat di
bawah pembukaan vena kava superior. Nodus S-A melepaskan impuls sebanyak 72
kali per menit, frekuensi irama yang lebih cepat dibandingkan dalam atrium (40
sampai 60 per menit), dan ventrikel (20 kali per menit). Nodus ini dipengaruhi
saraf simpatis dan parasimpatis sistem saraf otonom, yang akan mempercepat atau
memperlambat iramanya. Nodus S-A mengatur frekuensi kontraksi irama, sehingga
disebut pemacu jantung.
Nodus
ini merupakan pendahulu dari kontraksi jantung. Dari sini impuls diteruskan ke
atrioventrikular node (Syaifuddin, 2002). Impuls ini berjalan melalui kedua
atrium secara konsentris (dimungkinkan oleh serabut-serabut otot yang
bercabang).
Nodus
atrioventrikular (nodus A-V) atau Atrioventrikular node susunannya sama seperti
sino atrial node berada di dalam septum atrium di dekat muara sinus koronarius.
Impuls
menjalar di sepanjang pita serabut Purkinje pada atrium menuju nodus A-V. Nodus
A-V menunda impuls seperatusan detik, sampai ejeksi darah atrium selesai
sebelum terjadi kontraksi ventricular.
Atrioventrikular
bundle (AV bundle) atau berkas atrioventrikular (berkas A-V atau berkas His)
adalah sekelompok besar serabut Purkinje yang berasal dari nodus A-V dan
membawa impuls di sepanjang septum interventrikular menuju ventrikel. Berkas
ini dibagi menjadi dua percabangan berkas kanan dan kiri. Percabangan berkas
kanan memanjang di sisi dalam ventrikel kanan. Serabut bercabang menjadi
serabut-serabut Purkinje kecil yang menyatu dalam serabut otot jantung untuk
memperpanjang impuls. Percabangan berkas kiri memanjang di sisi dalam ventrikel
dan bercabang ke dalam serabut otot jantung kiri.
Berkas
His (berkas AV menyatu dengan nodus AV) membentuk tempat pacemaker lain. Dalam
hal nodus SA tidak berfungsi, berkas His dapat mengawali dan mempertahankan
denyut jantung dengan kecepatan 40-60 denyut per menit.
Mulai
dari berkas AV berjalan ke arah depan, pinggir posterior dan pinggir bawah pars
membranasea septum interventrikulare pada bagian cincin yang terdapat antara
atrium dan ventrikel disebut analus vibrosus. Rangsangan terhenti 1/10 detik,
selanjutnya menuju apeks kordiks dan bercabang dua. Dua cabang itu adalah Pars
septalis dekstra berlanjut ke arah berkas AV di dalam pars muskularis septum
interventrikulare menuju ke dinding depan ventrikel kanan. Pars septalis
sinistra berjalan di antara pars membranasea dan pars muskularis sampai di sisi
kiri septum interventrikularis menuju basis papilaris inferior ventrikel kiri.
Serabut-serabut pars septalis kemudian bercabang-cabang menjadi serabut
terminal (serabut purkinje).
Serabut
Purkinje adalah serabut otot jantung khusus yang mampu menghantar impuls dengan
kecepatan lima kali lipat kecepatan hantaran serabut otot jantung. Hantaran
yang cepat di sepanjang sistem Purkinje memungkinkan atrium berkontraksi
bersamaan, kemudian diikuti dengan kontraksi ventrikular yang serempak,
sehingga terbentuk kerja pemompaan darah yang terkoordinasi.
Heart block atau blok
jantung berarti pemutusan jalannya alur impuls tersebut. Pemutusan yang paling
sering adalah pada berkas AV yang memutuskan hubungan antara atria dan
ventrikel. Kemudian atria akan terus berdenyut pada kecepatan normal, tetapi
denyut ventricular adalah jauh lebih lambat dan sama sekali tidak berkaitan
dengan denyut atrial.