BIOKIMIA BAKTERI
Uji
Biokimia
Bakteri memiliki
berbagai aktivitas biokimia (pertumbuhan dan perbanyakan) dengan menggunakan
raw material (nutrisi) yang diperoleh dari lingkungan sekitarnya. Transformasi
biokimia dapat timbul didalam dan diluar dari bakteri yang diatur oleh katalis
biologis yang dikenal sebagai enzim(Djide
dan Sartini, 2006).
Setiap bakteri memiliki
kemampuan dalam menggunakan enzim yang dimilikinya untuk degradasi karbohidrat,
lemak, protein, dan asam amino. Metabolisme atau penggunaan dari molekul
organik ini biasanya menghasilkan produk yang dapat digunakan untuk
identifikasi dan karakterisasi bakteri(Djide dan Sartini, 2006).
Pengamatan aktivitas
biokimia atau metabolisme mikroorganisme yang diketahui dari kemampuan mikroorganisme
untuk menggunakan dan menguraikan molekul yang kompleks seperti karbohidrat,
lemak, protein dan asam nukleat. Selain itu dilakukan pula pengamatan pada
molekul-molekul sederhana seperti asam amino dan monosakarida. Dan hasil dari
berbagai uji ini digunakan untuk perincian dan identifikasi mikroorganisme (Djide dan Sartini, 2006).
Penggunaan zat hara
tergantung dari aktivitas metabolisme mikroba. Metabolisme seringkali
menghasilkan hasil sampingan yang dapat digunakan untuk identifikasi
mikroorganisme. Pengamatan aktivitas metabolisme diketahui dari kemampuan
mikroorganisme untuk menggunakan dan menguraikan molekul yang kompleks seperti
zat pati, lemak, protein dan asam nukleat. Selain itu pengamatan juga dilakukan
pada molekul yang sederhana seperti amino dan monosakarida (Djide dan Sartini, 2006).
Fermentasi
Karbohidrat
Kemampuan
memfermentasikan berbagai karbohidrat dan produk fermentasi yang dihasilkan
merupakan ciri yang sangat berguna dalam identifikasi mikroorganisme. Hasil
akhir dari fermentasi karbohidrat ini ditentukan oleh sifat mikroba, media
biakan yang digunakan, serta faktor lingkungan antara lain pH dan suhu. Media
fermentasi harus mengandung senyawa
yang dapat dioksidasi
dan difermentasikan oleh mikroorganisme. Glukosa merupakan
senyawa yang paling sering digunakan oleh mikroorganisme dalam proses
fermentasi itu. Selain itu terdapat pula media sukrosa dan laktosa (Djide dan Sartini, 2006).
Fermentasi merupakan
proses oksidasi biologi dalam keadaan anaerob dimana yang bertindak sebagai
substrat adalah karbohidrat. Dimana hasil dari fermentase ini berbeda-beda
bergantung pada jenis dan bakterinya misalnya saja asam laktat, asam cuka, CO2
asam tertentu lainnya(Djide dan
Sartini, 2006).
Pada percobaan ini
digunakan tiga medium yang berbeda yaitu LB, SB, dan GB. Dan mikroorganisme
yang digunakan Bacillus subtillis dan
S. Epidermis. Dimana pada uji
fermentasi karbohidrat ini, yang akan dilihat adalah pembentukan asam yang akan
terlihat dari perubahan warna medium menjadi kuning dan pembentukan gas yang
terlihat dari adanya gas dalam tabung durham (Djide dan Sartini, 2006).
Perubahan warna medium
mejadi kuning disebabkan karena terdapatnya indicator brom timol blue (BTB)
dalam medium. Dimana penambahan indicator BTB ke dalam medium yang mengalami
fermentasi karbohidrat jadi asam dalam keadaan aerob, maka pH akan turun dan
akhirnya indikator BTB ini akan berubah warna menjadi kuning (Djide dan Sartini, 2006)..
Beberapa mikroorganisme
seperti E. coli, dapat menggunakan laktosa sebagai sumber karbon. Selain
laktosa, substrat alamiah dari enzim, adalah bahan yang sangat penting, ONPG
(o-nitro-phenyl- ß-D-galactopyranoside) dapat digunakan pula ß- galaktosidase
dapat mengkatalisis ONPG dengan reaksi sebagai berikut (Djide dan Sartini, 2006) :
ß-galaktosidase
ONPG + H2O galaktosa +
o-nitrofenol
ONPG tidak berwarna
tetapi setelah hidrolisis menjadi o-nitrofenol, akan timbul warna kuning pada
larutan yang alkali. Tes ini dapat digunakanutuk identifikasi beberapa jenis
bakteri. Berikut ini beberapa jenis bakteri yang mampu melakukan fermentasi
terhadap karbohidrat serta hasil fermentasinya, adalah (Djide dan Sartini, 2006):
a.
Fermentasi asam laktat
: bakteri asam laktat (Streptococcus, Lactobacillus)
b.
Fermentasi alkohol : Zygomonas, Saccharomycetes
c.
Fermentasi asam
propionate : bakteri
asam propionate
(Propionibacterium)
d.
Fermentasi
2,3-butanadiol : Enterobacter, Serralia,
Bacillus.
e.
Fermentasi asam
campuran : bakteri enterik (Escherichia,
Enterobacter, Salmonella, Proteus)
f.
Fermentasi asam butirat
: Clostridium
Comments
Post a Comment