kariotipe
Kariotipe
Tidak semua kromosom dari semua proses dalam
alam mempunyai struktur yang sama dengan struktur kromosom manusia, sebagai
contoh organisme bersel satu seperti bacteria dan beberapa virus mempunyai
kromosom yang membulat (sirkular). Namun dengan tidak mengindahkan penampilan
kita tahu bahwa kromosom – kroosom mengandung gen-gen dan merupakan wahana bagi
pemindahan gen dari satu generasi ke generasi lain pada semua organisme.
Praktikum Kariotipe :
Praktikum kariotipe, barr body, dan drumstick memiliki beberapa tujuan. Tujuan pertama adalah untuk memahami lebih dalam mengenai cara penyusunan kariotipe. Selain itu praktikum juga bertujuan untuk lebih memahami mengenai barr body dan drumstick.
Metodologi
Alat yang digunakan pada praktikum pembuatan kariotipe kromosom manusia adalah gunting, alat tulis, dan penggaris.
Bahan yang digunakan adalah lem, gambar kromosom dan lembar kerja.
Tahapan pertama yang dilakukan adalah gambar kromosom digunting untuk memisahkan masing-masing kromosom. Langkah selanjutnya adalah kromosom-kromosom yang memiliki ukuran, pola pita, dan letak sentromer yang sama dipasangkan. Pasangan kromosom kemudian ditempel pada lembar kerja berdasarkan urutan kelompoknya mulai dari kromosom 1 sampai kromosom seks.
Alat yang digunakan pada praktikum pengamatan Barr body dan Drumstick adalah mikroskop, kamera, dan alat tulis.
Bahan yang digunakan adalah preparat awetan sel leukosit dan preparat awetan sel epitel tunika mukosa mulut.
Tahapan pertama yang dilakukan adalah preparat awetan diamati dibawah mikroskop. Langkah selanjutnya adalah perbedaan barr body dan drumstick diamati. Hasil pengamatan barr body dan drumstick kemudian digambar pada kertas atau difoto.
Praktikum Kariotipe :
Praktikum kariotipe, barr body, dan drumstick memiliki beberapa tujuan. Tujuan pertama adalah untuk memahami lebih dalam mengenai cara penyusunan kariotipe. Selain itu praktikum juga bertujuan untuk lebih memahami mengenai barr body dan drumstick.
Metodologi
Alat yang digunakan pada praktikum pembuatan kariotipe kromosom manusia adalah gunting, alat tulis, dan penggaris.
Bahan yang digunakan adalah lem, gambar kromosom dan lembar kerja.
Tahapan pertama yang dilakukan adalah gambar kromosom digunting untuk memisahkan masing-masing kromosom. Langkah selanjutnya adalah kromosom-kromosom yang memiliki ukuran, pola pita, dan letak sentromer yang sama dipasangkan. Pasangan kromosom kemudian ditempel pada lembar kerja berdasarkan urutan kelompoknya mulai dari kromosom 1 sampai kromosom seks.
Alat yang digunakan pada praktikum pengamatan Barr body dan Drumstick adalah mikroskop, kamera, dan alat tulis.
Bahan yang digunakan adalah preparat awetan sel leukosit dan preparat awetan sel epitel tunika mukosa mulut.
Tahapan pertama yang dilakukan adalah preparat awetan diamati dibawah mikroskop. Langkah selanjutnya adalah perbedaan barr body dan drumstick diamati. Hasil pengamatan barr body dan drumstick kemudian digambar pada kertas atau difoto.
Pilihan non-acak dari gen-gen
terpaut pautan (Linkage)
Bahwa
terdapat banyak gen dalam sebuah kromoso telah diteorikan sejak tahun 1900
dalam hipotesis Sutton-Boveri mengenai perbedaan “kualitatif” antara
kromosom-kroomosom.
Semua
gen yang berlokasi pada kromosom yang sama diktakan saling berpautan dan
membentuk duatu grup pautan. Gen-gen yang berpautan tidak dapat berpisah dengan
bebas.
Jika
gen-gen dominan terpaut itu pada kromosom yang saa, seperti pada dihibrida, dan
alela yang resesinnya berada di dalaam homolog, maka dikatakn gen-gen berada
dalam susunan cis, kadang-kadang disebut fase penggabungan (coupling phase).
Namun
pada berbagai kombinasi parental terdapat campuran gen-gen dominan dan resesif pada kromosoom
yang saa. Misalnya , jika 2 tipe parental dari genotype AAbb dan aaBB
dipersilangkan, maka turunannya tetap aABb, akan tetapi gen-gennya berada dalam
kombinasi yang berbeda pada kroosom –kromosom daripada cis.
Pindah
Silang (Crossing-Over)
Dapat anda bayangkan
betapa bingungnya para ahli genitka klasik yang secara kebetulan meniliti
pemindahn gen-gen yang berpautan. Sekitar tahun 1905, Bateson Punnet misalnya,
eniliti warba bunga dan bentuk biji pada ercis manis; kedua-duanya dikenal
mengikuti Mendel yang sederhana. Kita andaikan A- = bunga ungu, aa = bunga
merah, B- = biji panjang, bb = biji bundar. Ingat bahwa jika kita menggunakan
tanda garis untuk menggambarkan genotype
tertentu, seperti A- B- ini berari alela yang kedua tidak berpengaruh
dalam penentuan fenotipe. Pada persilangan dihibrida , mereka meperoleh kira-kira
rasio 9 ungu panjang : 1erah panjang : 1 ungu bundar : 3 merah bundar.. dan
bukan rasio klasik 9 : 3: 3:1.
Comments
Post a Comment