DAUN ENCOK Plumbago zeylanica
BAB I
PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang
Indonesia
termasuk salah satu tanah air yang luas, beriklim nyaman, berpemandangan indah,
permai, subur dan kaya akan berbagai
jenis keanekaragaman hayati. Ada sekitar 28.000 jenis tetumbuhan yang ada di
muka bumi Indonesia. Untuk memenuhi
kebutuhan dasar hidup akan, pangan, sandang, papan, energy, kesehatan dan
pendidikan, sejak semula Indonesia telah bersandar pada sumber daya hayati.
Sampai sekarang orang Indonesia telah mengetahui manfaat dan secara langsung
dan tidak langsung telah menggunakan sekitar 6000 jenis flora yang tumbuh di
sekitarnya. Baik jenis maupun pemanfaataannya amat beraneka ragam. Dari 6000
jenis itu terdapat 940 jenis tumbuhan obat, sekitar 1100 jenis tanaman hias,
228 jenis tumbuhan penghasil zat warna dan penyamak, 340 jenis dapat dijadikan
sayur mayor, hampir 400 jenis yang buahnya dapat dimakan, 54 jenis
rempah-rempah, 267 jenis kayu yang diperdagangkan ke seluruh dunia (Anshori, 2009).
Para
ahli biologi tumbuhan menggunakan istilah divisi untuk kelompok utama tumbuhan
di dalam kingdom tumbuhan. Divisi kemudian dibagi lagi menjadi kelas, ordo,
family, dan genus (Campbell, dkk., 2003)
Tumbuhan berbunga menyediakan hampir seluruh makanan kita. Semua
tanaman buah-buahan dan sayur-sayuran kita merupakan angiosperma. Jagung, padi,
dan biji-bijian lain adalah sumber makanan utama untuk sebagian besar penduduk
dunia dan ternak peliharaannya. Kita juga menanam angiosperma untuk mendapatkan
serat, obat-obatan, parfum, dan dekorasi. Tumbuhan berbiji
meliputi semua tumbuhan yang menghasilkan biji. Tumbuhan ini memiliki arti
penting bagi organisme lain di bumi. Bahan makanan manusia dan hewan banyak yang
berasal dari tumbuhan berbiji (Campbell, dkk., 2003).
Salah satu
spermatophyta ialah daun encok Plumbago
zeylanica. Daun encok tumbuh bebas di sekitar kita sehingga mudah untuk
menggunakannya. Oleh karena itu saya melakukan pencandraan terhadap daun encok Plumbago zeylanic.
I.2 Tujuan
Tujuan dilakukannya pencandraan ini
yaitu :
1. Mendeskripsikan
daun encok Plumbago zeylanica yang
meliputi aspek botani, ekologi, reproduksi dan perbanyakan, serta potensi
ekonomi.
2. Menyusun
klasifikasi lengkap dan kunci determinasi.
3. Membuat
pencandraan atau descriptio dari bunga
I.3 Alasan Memilih
Alasan
saya memilih daun encok Plumbago
zeylanica karena tanaman ini berkhasiat sebagai tanaman obat dan tanaman
ini dapat ditemukan tumbuh bebas di sekitar kita.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
II.1
TINJAUAN UMUM
Spermatophyta merupakan tumbuhan tingkat tinggi.
Organ tubuhnya lengkap dan sempurna, sudah terlihat adanya perbedaan antara
akar, batang dan daun yang jelas atau sering disebut dengan tumbuhan berkormus
(Kormophyta). Sporofit merupakan tanaman yang utama, sedangkan gametofitnya
merupakan bagian tanaman yang nantinya akan mereduksi. Tumbuhan yang menjadi
anggota Spermatophyta menggunakan biji sebagai alat reproduksi, melalui
fertilisasi antara spermatozoid yang dibentuk dalam kepala sari dengan ovum
dalam kandung lembaga. Hasil fertilisasi akan disimpan dalam biji yang
dilindungi oleh kulit biji dan akan disuplai nutrisi dari endosperm (cadangan
makanan). Berdasarkan kondisi bijinya, Spermatophyta digolongkan
menjaditumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup
(Angiospermae) (Anshori, 2009).
Angiospermae memiliki bakal biji atau biji berada di
dalam struktur yang tertutup yang disebut daun buah (carpels). Daun buah
dikelilingi oleh alat khusus yang membentuk struktur pembiakan majemuk yang
disebut bunga. Pada umumnya tumbuhan berupa pohon, perdu, semak, liana, atau
herba. Di antara Angiospermae ada yang hidup tahunan ada yang semusim, berumah
satu atau berumah dua (Anshori, 2009).
Saat ini,
angiospermae, atau tumbuhan berbunga sejauh ini merupakan tumbuhan yang paling
beraneka ragam dan secara geografis paling tersebar luas. Sekarang dikenal
sekitar 250.000 spesies angiospermae, dibandingkan dengan gimnospermae yang
dikenali sebanyak sekitar 720 spesies. Semua angiospermae ditempatkan dalam
sebuah divisi tunggal, Anthophyta (Bahasa Yunani antho “bunga”). Divisi itu
dibagi menjadi dua kelas : Monokotiledon (monokotil) dan Dikotiledon (dikotil)
yang berbeda dalam beberapa hal. Angiospermae bersifat hererospora, suatu karakteristik
yang dimiliki angiosperma bersama dengan semua tumbuhan berbiji. Bunga sporofit
menghasilkan mikrospora yang membentuk gametofit jantan dan megaspore yang
membentuk gametofit betina (Campbell, dkk., 2003).
Tumbuhan daun encok Plumbago
zeylanica adalah tumbuhan yang termasuk dalam divisi Spermatophyta dan
termasuk dalam sub divisi Angiospermae. Tumbuhan daun encok berasal dari Sri
Lanka, kemudian menyebar ke seluruh kawasan tropik, termasuk Indonesia dan
kepulauan Pasifik. Daun encok merupakan salah satu tanaman obat yang mudah di
dapat (Anonim, 2012)
II.2 ASPEK BOTANI
III.3 ASPEK EKOLOGI
Daun encok Plumbago
zeylanica tumbuh liar di ladang, di tepi saluran air atau ditanam di
pekarangan sebagai pagar hidup dan tempat-tempat lainnya sampai setinggi + 800
m Tumbuhan
ini terdapat di seluruh Indonesia terutama di daerah yang beriklim basah sampai
sedang. Bisa tumbuh pada ketinggian 1 - 1.400 m diatas permukaan laut dengan
suhu optimum antara 27-
Tanaman ini dapat
ditemukan dari dataran rendah sampai ketinggian 1.400 mdpl (Anonim, 2012).
II.4 ASPEK REPRODUKSI DAN
PERBANYAKAN
Cara reproduksi dari daun encok Plumbago zeylanica ini ialah dengan biji dan secara vegetative
dengan setek. Reproduksi vegetatif buatan atau perbanyakan
vegetatif dalam pertanian dan botani merupakan sekumpulan teknik untuk
menghasilkan individu baru tanpa melalui perkawinan. (Anonim, 2012).
Cara menyetek ialah (Ade, 2012) :
1. Carilah Batang yang
sudah cukup tua
2. Ukurlah batang pohon 7
- 10 cm
3. Gemburkan dengan
menggunakan cangkul lahan yang akan di gunakan sebagai tempat penanaman
4. Selanjutnya, tancapkan pada tanah yang telah
di gemburkan batang yang telah di potong-potong tersebut.
II.5 POTENSI EKONOMI
Tumbuhan ini
mengandung plimbagin, 3-3'-bi-plumbagin, 3-chloroplumbagin, chitranone
(3-6'-biplumbagin), dan droserone (2-hydroxy plumbagin). Zat aktif plumbagin
beracun. Pada pemakaian lokal, bahan ini dapat menyebabkan lepuh, seperti luka
bakar. Daun (Plumbaginis Folium) berkhasiat obat, tetapi hanya digunakan untuk
pemakaian luar. Sifatnya pahit, tonik, beracun. Khasiatnya menghilangkan
bengkak dan menghilangkan nyeri (analgetik). Digunakan untuk pengobatan
reumatik sendi, luka memar, keseleo, nyeri lambung, dan penyakit kurap (Anonim,
2012).
BAB
III
KUNCI
DETERMINASI DAN KLASIFIKASI
III.1 Kunci determinasi
Kunci
determinasi dari tanaman daun encok Plumbago
zeylanica adalah sebagai berikut :
Genus : Plumbago
Spesies : Plumbago zeylanica
Sumber:
Flora
Dr. C.G. G. J. Van Steenis.
III.2
Klasifikasi
Divisio : Spermatophyta
Sub
Divisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Plumbaginales
Famili : Plumbaginaceae
Genus : Plumbago
Spesies : Plumbago zeylanica L
Sumber
:Taksonomi Tumbuhan Tinggi
Gembong Tjitrosoepomo
BAB
IV
PENCANDRAAN
(DESCRIPTIO)
IV.1 Pencandraan Umum
Tanaman daun
encok Plumbago zeylanica adalah
tanaman yang biasanya digunakan sebagai tanaman obat. Daun encok ini biasanya
juga ditanam di pekarangan rumah. Bunga dari tanaman encok ini adalah putih,
pada tangkai bunga terdapat bulu-bulu rambut yang berwarna hijau. Jumlah
kelopak bunga ada 5 kelopak. Sebelum bunga terbentuk terdapat bagian bunga yang
mirip seperti tangkai bunga yang menopang bunga, bentuknya bulat dan berwarna
putih. Warna daun adalah hijau. Kemudian bunga mekar dimulai dari bawah, dan
yang berada pada ujung batang adalah kuncup bunga yang selanjutnya akan menjadi
bunga. Tanaman encok bertumbuh luruh ke atas tetapi umurnya pendek (Epphione,
2011).
IV.2 Pencandraan Khusus
IV.2.
1 Akar (Calyx)
Akar tanaman encok
adalah tunggang yang berfungsi untuk menopang tumbuhan dan menyerap air,
zat-zat hara dan unsur-unsur mineral. Dapat kita
lihat, gambar di atas adalah contoh akar tunggang. Mulai dari atas terdapat
leher akar, batas antara akar utama dengan batang. Kemudian terlihat jelas akar
utama. Yang membentuk percabangan ke samping, disebut cabang akar atau radix lateralis. Dari cabang akar
membentuk percabangan bertingkat, disebut serabut akar atau fibrilla radicalis. Di seluruh bagian
akar terdapat bulu akar atau pilus radicalis.
dan di setiap ujung akar terdapat kaliptra yang
berfungsi untuk memudahkan akar dalam menembus tanah (Isnan, 2010).
IV.2.2
Batang (Caulis)
Dari gambar dapat
dilihat terdapat nodus (buku) ialah tempat duduknya daun dan internodus (ruas)
ialah jarak antar dua nodus. Duduk daunnya ialah berselang seling.
Batang Plumbago zeylanica adalah batang basah
(herbaceous), batangnya lunak dan
berair. Bentuk batang ialah bulat (teres). Permukaan batangnya ialah
licin (laevis). Arah tumbuh batang ialah tegak lurus (erectus). Percabangan
pada batang simpodial karena susah menentukan batang pokok. Tumbuhan daun encok
ini termasuk tumbuhan yang annual karena umumnya umurnya pendek (Tjitrosoepomo,
2009).
IV.2.3
Daun (Folium)
Daun encok Plumbago zeylanica adalah daun tunggal.
Daunnya adalah daun tidak lengkap karena tidak memiliki pelepah daun (vagina).
Terdapat tangkai daun yang berfungsi menempatkan helaian daun pada posisi
sedemikian rupa, sehingga dapat memperoleh cahaya matahari. Selain tangkai daun
terdapat helaian daun (lamina) yang berfungsi sebagai tempat berlangsungnya
fotosintesis. Bangun daun atau circumscription dari tumbuhan ini ialah bangun
bulat telur. Ujung daun (apex folii) daun Plumbago
zeylanica ini adalah tumpul, dimana tepi daun yang semula masih agak jauh
dari ibu tulang, cepat menuju ke suatu titik pertemuan, hingga terbentuk sudut
yang tumpul. Pangkal daun rompang atau rata (truncatus). Daun Plumbago zeylanica ini mempunyai
tulang-tulang cabang daun yang menyirip (penninervis), dimana daun ini
mempunyai satu ibu tulang yang berjalan dari pangkal hingga ke ujung dan
merupakan terusan tangkai daun. Dari daun ibu tulang ini muncul cabang tulang
daun yang mempunyai susunan seperti tulang ikan. Jika dilihat dapat diketahui
bahwa daun ini juga memiliki tepi daun
atau margo folii yang rata (integer). Daging daun (intervenium) tipis lunak.
Pemukaan daunnya ialah licin mengkilat. Duduk daunnya berhadapan (folia
oppsita) karena terdapat dua nodus yang saling berhadapan sehingga jarak
internodus keduanya sangat dekat (Tjitrosoepomo, 2009).
IV.2. 4 Bunga (Flos)
Bunga tumbuhan encok
berwarna putih dan termasuk tumbuhan yang berbunga banyak (planta multiflora).
Bunga Plumbago zeylanica adalah bunga
majemuk (anthotaxis) karena pada suatu cabang terdapat banyak bunga. Bunganya terletak di ujung batang (flos
terminalis). Bagian-bagian dari bunga encok Plumbago
zeylanica ialah bunga (flos), pedunculus (ibu tangkai bunga), bracteola
(daun tangkai), pedicellus (tangkai bunga), dan bractea (daun pelindung). Bunga
encok Plumbago zeylanica adalah bunga
majemuk tak terbatas (inflorencentia racemosa) karena bunga majemuk yang ibu
tangkainya dapat tumbuh terus. Pada tangkai bunga terdapat bulu-bulu rambut
kecil. Pada bunga tidak menunjukkan adanya alamat kelamin. Kuncup bunganya ialah kuncup tertutup (gemma
cllausus) (Tjitrosoepomo, 2009).
BAB
V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari pencandaraan ini
ialah :
1. Tanaman
daun encok Plumbago zeylanica memiliki
ciri-ciri yaitu daunnya berwarna hijau, daun tidak lengkap, daun tunggal,
pertulangan daunnya menyirip, tepi daun rata, ujung daun bulat, pangkal daun
rata, pemukaan daun licin mengkilat, bunga berwarna putih, jumlah kelopak bunga
ada 5, pada tangkai bunga terdapat bulu-bulu rambut, termasuk bunga steril,
batangnya bulat dan licin, pertumbuhan batang tegak lurus, dan akarnya adalah
akar tunggang.
2.
Kunci determinasi dari tanaman daun
encok Plumbago zeylanica adalah
sebagai berikut :
3. Pencandraan
pada suatu tumbuhan membantu kita untuk lebih mengenal suatu tumbuhan, baik
dari segi morfologinya dan manfatnya.
V.2
Saran
Sebaiknya dalam
melakukan pecandraan kita secara langsung melihat tumbuhan tersebut.
Comments
Post a Comment