LAPORAN ELEKTRO PEMBUATAN LOUDSPEKER
Elektronika adalah ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik dalam suatu alat seperti komputer, peralatan elektronik, termokopel, semikonduktor, dan lain sebagainya. Ilmu yang mempelajari alat-alat seperti ini merupakan cabang
dari ilmu fisika, sementara bentuk desain
dan pembuatan sirkuit
elektroniknya adalah bagian dari teknik elektro, teknik komputer, dan ilmu/teknik elektronika
dan instrumentasi.
Alat-alat yang menggunakan dasar kerja
elektronika ini biasanya disebut sebagai peralatan elektronik (electronic
devices). Contoh peralatan/ piranti elektronik ini: Tabung Sinar Katoda (Cathode
Ray Tube, CRT),
radio, TV, perekam kaset,
perekam kaset video (VCR), perekam VCD, perekam DVD, kamera video, kamera digital,
komputer
pribadi desk-top, komputer Laptop,
PDA (komputer saku), robot, smart card.
1. TRAFO
Transformator atau Trafo adalah komponen
pasif yang dibuat dari kumparan-kumparan kawat laminasi, trafo memiliki
kumparan primer dan kumparan sekunder. Perbandingan jumlah lilitan serta diameter kawat pada
kumparan kumparan primer dan sekunder akan mempengaruhi perbandingan besarnya
arus dan tegangan.
Prinsip kerja trafo menggunakan asas induksi
resonansi antar kumparan primer dan sekunder. Apabila pada kumparan primer di
aliri arus AC maka akan timbul medan magnit yang berubah-ubah fluktansinya,
akibatnya kumparan sekunder yang berada pada daerah medan magnit akan
membangkitkan gaya gerak listrik (GGL) atau tegangan induksi. Hal ini apabila
tegangan primer di putus maka akan hilang tegangan sekundernya.
Apabila tegangan sekunder lebih besar dari
tegangan primernya, maka Transformator tersebut berfungsi sebagai penaik
tegangan (Step up), akan tetapi
apabila tegangan sekunder lebih kecil dari tegangan primernya maka
Transformator berfungsi sebagai penurun tegangan (Step down)
Ada kalanya dibutuhkan kondisi tegangan
primer sama besar dengan tegangan sekunder, hal ini Transformator berfungsi
sebagai penyesuai ”Matching”.
Jenis –jenis Transformator, dilihat dari pemakaiannya digolongkan ke dalam 3
jenis:
· Transformator inti udara dipakai pada rangkaian frekuensi tinggi.
· Transformator inti ferit dipakai pada rangkaian frekuensi menengah
·
Transformator inti Besi dipakai pada rangkaian
frekuensi rendah
Saklar adalah sebuah
perangkat yang digunakan untuk memutuskan jaringan
listrik, atau untuk menghubungkannya. Jadi saklar pada dasarnya
adalah alat penyambung atau pemutus aliran listrik. Selain untuk jaringan
listrik arus
kuat,
saklar berbentuk kecil juga dipakai untuk alat komponen elektronika arus
lemah.
Tiga macam saklar tekan/tombol
Secara sederhana, saklar terdiri dari
dua bilah logam yang menempel pada suatu rangkaian,
dan bisa terhubung atau terpisah sesuai dengan keadaan sambung (on) atau putus
(off) dalam rangkaian itu. Material kontak sambungan umumnya dipilih agar
supaya tahan terhadap korosi. Kalau logam yang
dipakai terbuat dari bahan oksida biasa, maka saklar akan sering tidak bekerja.
Untuk mengurangi efek korosi ini, paling tidak logam kontaknya harus disepuh
dengan logam anti korosi dan anti karat. Pada dasarnya saklar tombol bisa
diaplikasikan untuk sensor mekanik, karena alat ini
bisa dipakai pada mikrokontroller untuk pengaturan rangkaian pengontrolan.
Gambar
sakelar tombol simbol
1.
Potensio
Potensio merupakan salah satu alat pada resistor tidak tetap. Resistor tidak tetap/Variabel Resistor
adalah Resistor yang nilainya dapat
dirubah dengan cara menggeser atau memutar tuas yang terpasang pada komponen. .Tahanan variabel/ Potensiometer yaitu tahanan yang
nilainya bisa diatur sesuai dengan yang dibutuhkan, contoh penggunaannya adalah
sebagai pengatur volume suara, bass atau treble.
2. LED ( Light
Emitting Diode)
Dioda LED akan
menyala jika diberi arus DC arah forward atau arus AC yang sesuai dengan
tegangan kerjanya (misal 3 volt). Dioda LED digunakan sebagai lampu indikator
dan sebagai display. Bentuk dan simbol dari dioda LED seperti gambar 29 di
bawah ini.
LED dibuat dari berbagai bahan
semikonduktor campuran seperti galium arsenida fosfida (GaAsP), galium fosfida
(GaP) dan galium aluminium arsenida (GaAlAs).
Kalau LED diberi tegangan panjar (bias) arah maju,
juctionnya akan mengeluarkan cahaya. Warna cahaya bergantung kepada jenis dan
kadar bahan junctionnya. Kecerahan cahaya berbanding lurus dengan arus forward
(arah maju) yang mengalirinya. Arus forward berkisar antara 10 mA – 20 mA untuk
kecerahan makimum. Pada kondisi menghantar tegangan maju pada LED merah adalah
1,6 V – 2,2 V, pada LED kuning 2,4 V dan pada LED hijau 2,7 V. Tegangan revers
(terbalik) maksimum yang dibolehkan pada LED merah adalah 3 V, LED kuning 5 V
dan LED hijau 5 V.
Keunggulan LED diantaranya adalah konsumsi arus
yang sangat kecil, awet (dapat bertahan sampai 50 tahun) dan kecil bentuknya
(tidak makan tempat). Kegunaan LED adalah untuk penampil digit, indikator
pandang (sebagai pengganti lampu pijar) dan sebagai acuan tegangan (1,5 V tiap
LED).
Keistimewaan lain dari LED ialah memancarkan cahaya ingin, umur tidak
dipendekkan oleh peng-on-off-an yang terus menerus, tidak memancarkan sinar
infra merah (kecuali yang sengaja dibuat untuk itu)
3. Dioda
Fisik Dioda Rectifier Simbol Dioda
Dioda semi konduktor yang dipakai pada teknik elektronika pada
umumnya digunakan untuk menyearahkan arus listrik AC menjadi DC.
Dioda dibentuk
oleh atom P dan atom N yang digabungkan menjadi satu, sehingga akan membentuk
susunan seperti gambar dibawah ini.
Dari gambar di
atas atom P disebut sebagai anoda dan atom N sebagai katoda. Bila anoda diberi
muatan positip dan katoda diberi muatan negatip, maka arus akan mengalir (lampu
menyala), sebaliknya jika anoda diberi muatan negatip dan katoda diberi muatan
positip, maka arus tidak mengalir.
Arah gerakan arus
yang mengalir ini dinamai arah gerak maju atau forward direction. Arah gerakan
tanpa aliran arus ini dinamai arah gerak tentang atau revers direction.
Selain dioda
diatas digunakan juga dioda elektrolit.
Kapasitor elektrolit mempunyai
polaritas yang menandakan kita tidak boleh memasang terbalik. Range nilai mulai
sekitar 0,1mF keatas serta
operasi tegangan yang tinggi. Kontruksi fisik dari kapasitor elektrolit dapat
kita lihat pada gambar
Polaritas Negatif
|
Polaritas Negatif
|
Gambar. 14 Konstruksi
kapasitor elektrolit
Catatan:
Tanda panah pada bodi kapasitor, menunjukkan bahwa
kaki tersebut berpolaritas negatif dan harus dipasang pada posisi ground atau
negatif suatu rangkaian, tergantung penggunaannya. Bila kita memasang terbalik,
akan terjadi ledakan dan kapasitor akan pecah serta rusak.
4. Kapasitor
Kondensator/Capasitor
adalah komponen pasif, notasinya dituliskan dengan huruf C berfungsi untuk menyimpan energi
listrik dalam bentuk muatan listrik banyaknya
muatan listrik per detik dalam satuan Qoulomb (Q). Kemampuan Kondensator/Capasitor dalam menyimpan muatan disebut
kapasitansi yang satuannya adalah Farad
(F), 1 Farad = 1.000.000 m F baca (mikro farad), 1 m F = 1.000 nF baca (nano Farad) dan 1 nF
= 1.000 pF baca (piko Farad).
Pada perinsipnya Kondensator/Capasitor
terdiri dari dua keping konduktor yang dipisahkan oleh bahan penyekat yang
disebut bahan dielektrik, fungsi zat
dielektrik adalah untuk memperbesar kapasitansi Kondensator/Capasitor
diantaranya adalah: keramik; kertas; kaca; mika; polyister dan elektrolit tertentu.
Disamping memiliki nilai kapasitas menyimpan muatan
listrik Kondensator/Capasitor juga
memiliki batas tegangan kerja (working
Voltage) maksimum yang dicantumkan nilainya pada
komponen.
Tegangan kerja Kondensator/Capasitor
AC untuk non polar : 25 Volt; 50 Volt; 100 Volt; 250 Volt 500 Volt, ...
Tegangan kerja DC untuk polar: 10 Volt; 16 Volt; 25 Volt; 35 Volt; 50 Volt;
100 Volt; 250 Volt.
Capasitor yang sudah diisi (charged)
adalah semacam reservoir energi dalan
pengisian (charging) .
Hal ini jelas
sebab apabila pelat-pelat Capasitor
tersebut kita hubung singkat dengan suatu penghantar maka akan terjadi
pengosongan (discharging) pada Capasitor yang akan menimbulkan panas
pada penghantar tersebut.
5. Resistor
Resistor atau Tahanan adalah komponen elektronika yang berfungsi
untuk mengatur kuat arus yang mengalir. Lambang untuk Resistor dengan huruf R,
nilainya dinyatakan dengan cincin-cincin berwarna dalam OHM (Ω).
Macam-macam Resistor :
Fixed Resistor 1 KΩ 5%/2 Watt
|
Simbol Fixed Resistor
|
Warna-warna Kode
Warna-warna yang dipakai sebagai kode dan arti nilai pada masing-masing
cincin/gelang warna pada Resistor tetap:
The Resistor
Colour Code |
|
Colour
|
Number
|
Black
|
0
|
Brown
|
1
|
Red
|
2
|
Orange
|
3
|
Yellow
|
4
|
Green
|
5
|
Blue
|
6
|
Violet
|
7
|
Grey
|
8
|
White
|
9
|
Tabel 1: Tabel Kode Warna Resistor
No
|
Warna Kode
|
Cincin ke-1
|
Cincin ke-2
|
Cincin ke-3
|
Cincin ke 4
|
Angka ke-1
|
Angka ke-2
|
Jumlah nol
|
Toleransi
|
||
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
|
Hitam
Coklat
Merah
Oranye
Kuning
Hijau
Biru
Ungu
Abu-abu
Putih
Emas
Perak
|
-
1
2
3
4
5
6
7
8
9
-
-
|
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
-
-
|
-
0
00
000
0000
00000
000000
0000000
00000000
000000000
0.1
0.01
|
-
1 %
-
-
-
-
-
-
-
-
5%
10%
|
WARNA-WARNA KODE RESISTOR
Gambar 5.
Fixed Resistor
|
R = 270000 Ω 1 %
R = 270 K Ω 1 %
red, violet, gold
bands represent 27 × 0.1 = 2.7
blue, green, silver
bands represent
56 × 0.01 = 0.56
6. Transistor
Transistor adalah Komponen aktif yang dibuat dari
bahan semikonduktor pada tahun 1951 ditemukan oleh seseorang yang bernama Shockley, bahan semi konduktor ini
mengubah industri elektronik begitu cepat. Perkembangan pemakaian semi
konduktor sebagai material pembuatan Komponen maka diciptakan rangkaian terpadu
(Integrated Circuit/IC), perkembangan
dan innováis yang terus diperbaharui akhirnya diciptakan optoelektronika dan mikroprosessor yang banyak dipakai
sebagai componen dasar rangkaian otomasi, robotik dan Komputer.
Transistor
dibagi menjadi 4 macam:
a) Bipolar Transistor
dengan elektroda Basis, Emitor dan Kolektor
Transistor
Bipolar ada dua tipe yaitu PNP dan NPN.
b) Transistor Uni Junction
Transistor (UJT), dengan elektroda,
Basis
1, Basis 2 dan Emitor.
c) JFET/FET
adalah tergolong uni polar, Transistor Efek Medan yang mempunyai tiga elektroda
Source, Drain dan Gate. Transistor
JFET ada dua tipe yaitu tipe P dan tipe N.
Perbandingan arus Kolektor dengan arus Basis disebut
β dc ,
rata-rata besarnya β
dc pada transistor di atas 100. Besarnya
penguatan pada Transistor sebagai penguat dinyatakan dengan huruf, pada
rangkaian Para Tegangan A = RC/r’e. Pemberian
Bias/Prategangan pada Bipolar Transistor dibagi menjadi empat yaitu, Base Bias, Emitor Bias, Colector Bias
& Voltage Devider Bias.
Cara mengukur
Transistor
Transistor
dinyatakan baik bila diukur dengan ohmmeter akan sesuai dengan tabel seperti
dibawah ini :
Emitor
|
Basis
|
Colector
|
Jenis PNP
|
Jenis NPN
|
+
|
-
|
Tidak
bergerak
|
Bergerak
|
|
-
|
+
|
Tidak
bergerak
|
Bergerak
|
|
-
|
+
|
Bergerak
|
Tidak
bergerak
|
|
+
|
Bergerak
|
Tidak
bergerak
|
||
+
|
-
|
Bergerak
|
Tidak
bergerak
|
|
-
|
+
|
Tidak
bergerak
|
Bergerak
|
7. Loudspeaker
Loudspeaker
( alat suara ) merupakan membrane untuk mengeluarkan getaran mekanik dari dalam
Amplifier. Loudspeaker merupakan bagian terakhir dari sebuah audio amplifier,
yang berfungsi untuk mengubah getaran mekanik sehingga dapat terdengar oleh
telinga manusia.
Jenis Loudspeaker
1.
Full range yaitu
loudspeker yang mempunyai daya yang mengeluarkan seluruh frekuensi suara dari
tertinggi sampai terendah.
2.
Wooper yaitu
loudspeker khusus mengeluarkan frekuensi rendah
3.
Middle/ Midrange
yaitu loudspeker khusus mengeluarkan frekuensi menengah
4. Tweeter ialah loudspeker khusus mengeluarkan frekuensi tinggi.
Nilai sebuah Loudspeker
v Besarnya diameter (garis tengah) dinyatakan dalam satuan inchi
v Besarnya daya dapat dikeluarkan atau diterima dinyatakan dalam
satuan watt
v Besarnya impedansi dinyatakan dalam satuan ohm.
8.
PCB
Papan
Rangkaian Tercetak (PRT) atau Printed circuit board (PCB) merupakan suatu papan berlapis tembaga yang digunakan
untuk memasang komponen elektronika. Lapisan tembaga berfungsi sebagai
penghantar yang menghubungkan komponen satu dengan lainnya.
9. SOLDER
Solder
Merupakan peralatan yang diperlukan untuk melepas dan memasang komponen dari
PCB (printed circuit board). Pekerjaan ini diperlukan solder yang sesuai
dengan daya panas pemasangan maupun melepas komponen.
Cara Menyolder
1.
Trafo : 0,2 A/9V
2.
Saklar Tombol 3 kaki : -
3.
Potensio :
50 K
4.
LED (Merah,hijau) :
-
5.
DIODA (D1,D2,D3,D4) : IN4001
6.
C1 :
0,33
F/ 50V
7.
C2 :
220
F/16V
8.
C3 :470
F/ 16V
9.
R1 : 4,7 K
10.
R2 : 100 K
11.
R3 :
100
12.
R4 : 680
13.
R5 :
1 K
14.
TR 1 :
S9014
15.
TR 2 : S8550
16.
TR 3 : S8050
17.
LOUDSPEAKER : 5
/ 1 W
18.
KABEL STICKER : -
19.
KABEL RANGKAIAN (MERAH,
KUNING, HITAM, PUTIH, HIJAU)
20.
TIMAH
21.
SOLDER DAN PENYEDOT
Tugas 1
- RANGKAIAN SPEAKER SYSTEM (SPEAKER ACTIVE)
Langkah-langkah
kerja :
1.
Menggambar papan PCB sesuai
gambar diatas.
2.
Melapisi gambar pada papan PCB
dengan spidol permanet.
3.
Melarutkan papan PCB ke dalam
larutan sambil mengguncang-guncang
4.
Membersihkan papan PCB dengan air
setelah seluruh bagian di papan PCB yang tidak dilapisi spidol permanent larut.
5.
Menggunakan minyak untuk melepaskan
spidol permanent.
6.
Memberi tanda pada papan PCB yang
akan di solder.
7.
Menyolder papan PCB.
8.
Memotong kabel rangkaian
sepanjang 15 cm dan pada ujungnya 1 cm dilepaskan kulitnya.
9.
Memasang kabel dan
komponen-komponen lainnya serta menyoldernya dengan timah. Dan apabila ada yang
salah dengan menggunakan penyedot timah untuk membersihkannya.
10.
Mengecek apakah komponen dan
kabel terpasang dengan baik. Kemudian menyambungnya ke arus listrik.
Mennyiapkan kotak rangkaian dan memasangnya.
Comments
Post a Comment