Tekanan rata – rata peredaran darah



Tekanan darah adalah tekanan yang disebabkan oleh desakan darah pada dinding pembuluh darah. Pada umumnya tekanan darah lebih dikenal dengan tekanan darah arteri (Anonim A, 2011).
Dalam kedokteran , peredaran darah berarti mengisi tekanan  didefinisikan sebagai rata-rata tekanan yang ada dalam sistem vaskular jika curah jantung berhenti dan tekanan dalam mendistribusikan sistem vaskular. Ini merupakan indikator seberapa penuh sistem sirkulasi adalah (yaitu volume darah dalam sistem dibandingkan dengan kapasitas sistem), dan dipengaruhi oleh volume sirkulasi darah dan otot polos nada di dinding sistem vena (yang menentukan kapasitas system. Hal ini sama seperti MCFP kecuali bahwa sementara MCFP diukur ketika jantung dibuat untuk menghentikan pemukulan, MSFP diukur setelah menjepit akar aorta dan vena besar di titik masuk untuk rt. atrium. atrium. Perbedaan antara MSFP dan CVP merupakan faktor penentu penting dari aliran balik vena ke jantung (Anonim B, 2011).
Tekanan rata-rata peredaran darah adalah tekanan yang diukur dalam peredaran darah bila aliran darah dihentikan sehingga semua tekanan dalam peredaran berada dalam keseimbangan. Di laboratorium, tekanan rata-rata peredaran dapat ditentukan pada anjing selama 2 sampai 3 detik setelah jantung dihentikan. Untuk melaksanakan ini, jantung dirangsang dengan aliran listrik sehingga timbul fibrilasi. Akibatnya darah dengan cepat bergeser dari pembuluh nadi sistemik ke pembuluh balik sistemik sampai terjadi keseimbangan antara kedua system pembuluh darah tersebut. Besarnya MCP yang diukur dengan cara ini adalah kurang lebih 7 mmHg (Taiyeb, 2009).
Tekanan arteri rata-rata adalah gaya pendorong utama agar darah mengalianar, dimana merupakan memiliki suatu tanggung jawab mendorong darah maju ke jaringan selama seluruh siklus jantung Tekanan arteti rata-rata bukan terletak di tengah-tengah antara tekanan sistolik dan diastolic ,karena tekan arteri tetap lebih dekat ke tekanan disatol daripada tekanan sistol untuk jangka yang lebih lama pada setiap siklus jantung. Tekanan ini harus diatur secara ketat karena dua alasan. Pertama, tekanan tersebut harus cukup tinggi untuk menghasilkan gaya dorong yang cukup, tanpa tekana ini otak dan jaringan lain tidak akan menerima aliran yang kuat sebera pun penyesuaian local mengenai resistensi arteriol ke organ-organ yang dilakukan. Kedua, tekanan tidak boleh terlalu tinggi, sehingga menimbulkan beban kerja tambahan bagi jantung dan meningkatkan resiko kerusakan pembuluh (Sherwood, 2008).
Besaran rata-rata tekanan darah ditentukan oleh volume darah yang dipompa jantung tiap menit, dinyatakan sebagai keluaran kardiak, versus resistansi sebesar 20.000 hinggga 30.000 arteri(Anonim A,2011).

Faktor – faktor yang dapat mengubah besarnya Mean Circulatory Pressure (MCP)
Dalam kedokteran , peredaran darah berarti mengisi tekanan  didefinisikan sebagai rata-rata tekanan yang ada dalam sistem vaskular jika curah jantung berhenti dan tekanan dalam mendistribusikan sistem vaskular. Ini merupakan indikator seberapa penuh sistem sirkulasi adalah (yaitu volume darah dalam sistem dibandingkan dengan kapasitas sistem), dan dipengaruhi oleh volume sirkulasi darah dan otot polos nada di dinding sistem vena (yang menentukan kapasitas system (Anonim B, 2011).
Tekanan rata-rata peredaran darah adalah tekanan yang diukur dalam peredaran darah bila aliran darah dihentikan sehingga semua tekanan dalam peredaran berada dalam keseimbangan. Di laboratorium, tekanan rata-rata peredaran dapat ditentukan pada anjing selama 2 sampai 3 detik setelah jantung dihentikan. Untuk melaksanakan ini, jantung dirangsang dengan aliran listrik sehingga timbul fibrilasi. Akibatnya darah dengan cepat bergeser dari pembuluh nadi sistemik ke pembuluh balik sistemik sampai terjadi keseimbangan antara kedua system pembuluh darah tersebut. Besarnya MCP yang diukur dengan cara ini adalah kurang lebih 7 mmHg (Taiyeb, 2009).
Ada beberapa factor yang dapat mengubah besarnya MCP, diantaranya adalah :
1.      Curah jantung
Curah jantung seseorang adalah volume darah yang dipompa jantung selama 1 menit. Apabila volume darah meningkat dalam spasium tertutup seperti pembuluh darah, maka tekanan dalam spasium tersebut akan meningkat. Curah jantung dapat meningkat karena akibat dari peningkatan frekuensi atau peningkatan volume darah. Perubahan frekuensi jantung dapat terjadi lebih cepat dari pada perubahan kontraksi otot atau volume darah. Peningkatan frekuensi jantung tanpa perubahan kontraktilitas atau volume darah dapat mengakibatkan penurunan tekanan darah (Sumantri, 2012).
2.      Tahanan Perifer
Tahanan pembuluh darah perifer adalah tahanan terhadap aliran darah yang ditentukan oleh tonus otot vaskular dan diameter pembuluh darah. Sehingga semakin kecil lumen pembuluh darah, maka semakin besar tahanan vaskular terhadap aliran darah (Sumantri, 2012).
3.      Volume Darah
Volume sirkulasi darah dalam system vaskular dapat mempengaruhi tekanan darah. Apabila volume darah meningkat, maka tekanan pada dinding arteri akan menjadi lebih besar, dan apabila volume darah pada saat bersirkulasi menurun maka tekanan darahnya juga akan menurun (Sumantri, 2012).
4.      Viskositas
Kekentalan atau viskositas darah dapat mempengaruhi kemudahan aliran darah melewati pembuluh darah yang kecil. Hematokrit atau persentase sel darah merah dalam darah menentukan viskositas dalam darah. Apabila hematokrit meningkat dan aliran darah lambat, maka tekanan darah arteri naik. Sehingga jantung harus berkontraksi lebih kuat lagi untuk mengalirkan darah melewati sistem sirkulasi
(Sumantri, 2012).
5.      Elastisitas
Dinding darah arteri normalnya elastis dan mudah berdistensi. Apabila tekanan dalam arteri meningkat, maka diameter dinding pembuluh darah juga meningkat untuk mengakomodasi perubahan tekanan. Kemampuan distensi arteri mencegah pelebaran fluktuasi tekanan darah. Menurunnya elastisitas terdapat tahanan yang lebih besar pada aliran darah. Sehingga apabila ventrikel kiri mengejeksi volume sekuncupnya maka pembuluh darah tidak lagi memberi tekanan. Sehingga volume darah melewati dinding arteri dan tekanan sistemik meningkat
(Sumantri, 2012).

Popular posts from this blog

MAKALAH SISTEM INTEGUMEN VERTEBRATA