Posts

KLASIFIKASI KARBOHIDRAT DAN UJI KARBOHIDRAT

K lasifikasi Karbohidrat: a .Monosakarida : terdiri atas 3-6 atom C dan zat ini tidak dapat lagi dihidrolisis oleh larutan asam dalam air menjadi karbohidrat yang lebih sederhana.tidak dapat dihidrolisis ke bentuk yang lebih sederhana. berikut macam-macam monosakarida : denagn ciri utamanya memiliki jumlah atom C berbeda-beda :  triosa (C3), tetrosa (C4), pentosa (C5), heksosa (C6), heptosa (C7).  Triosa : Gliserosa, Gliseraldehid, Dihidroksi aseton Tetrosa : threosa, Eritrosa, xylulosa Pentosa : Lyxosa, Xilosa, Arabinosa, Ribosa, Ribulosa  Hexosa : Galaktosa, Glukosa, Mannosa, fruktosa  Heptosa : Sedoheptulosa b.Disakarida : senyawanya terbentuk dari 2 molekul monosakarida yg sejenis atau tidak. Disakarida dapat dihidrolisis oleh larutan asam dalam air sehingga terurai menjadi 2 molekul monosakarida. hidrolisis : terdiri dari 2 monosakatida sukrosa : glukosa + fruktosa (C 1-2) maltosa : 2 glukosa (C 1-4) trehalosa ; 2 glukosa (C1-1) Laktosa ; glukosa + galaktosa (C1-4

DORMANSI DAN IMBIBISI

D ormansi adalah suatu keadaan di mana terjadinya pertumbuhan yang tertunda, karena tanaman berada pada fase istrahat. Dormansi ini berlangsung pada suatu periode tertentu. Biasanya hal ini   dipengaruhi oleh lingkungan. Suatu tumbuhan akan melakukan dormansi jika lingkungan dianggap tidak menguntungkan pada saat itu. Benih adalah bibit untuk persemaian yang akan ditanam.  Tipe-tipe dormansi ialah Dormasi Fisik Dormansi fisik berarti terjadi diluar atau secara morfologis. Dormansi fisik ini dibagi menjadi 3 yaitu : a. Impermeabilitas kulit biji terhadap air. Tipe dormansi ini disebut sebagai “benih keras”.  b. Resistensi mekanis kulit biji terhadap pertumbuhan embrio. Beberapa jenis biji tetap berada dalam keadaan dorman disebabkan  oleh kulit bijinya yang cukup kuat untuk menghalangi  pertumbuhan dari embrio. c. Permeabilitas yang rendah dari kulit biji terhadap gas-gas. @Dormansi Fisiologis Dormansi yang terjadi di dalam biji. Dormansi fisiologis ini terbagi me

MANGROVE

Image
Ekosistem Mangrove adalah sebuah lingkungan dengan ciri khusus dimana lantai hutannya digenangi oleh air dimana salinitas juga fluktuasi permukaan air tersebut sangat dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Ekosistem mangrove ini sebenarnya masuk ke dalam lingkup ekosistem pantai sebab ia terletak di kawasan perbatasan laut dan juga darat. Ia terletak di wilayah pantai dan juga muara sungai. Hutan mangrove, sebagai sebuah hutan yang tumbuh di wilayah pasang dan surut akan tergenang air di masa pasang dan akan bebas dari genangan air pada saat air surut. Komunitas yang ada di dalam hutan mangrove ini sangat adaptif terhadap kadar garam air laut. Sebagai sebuah ekosistem, hutan mangrove terdiri dari beragam organisme yang juga saling berinteraksi satu sama lainnya.  Mangrove adalah tanaman pepohonan atau komunitas tanaman yang hidup di antara laut dan daratan yang dipengaruhi oleh pasang surut. Habitat mangrove seringkali ditemukan di tempat pertemuan antara muara sungai dan air l

TINJAUAN PUSTAKA IMITASI PERBANDINGAN GENETIK

IMITASI PERBANDINGAN GENETIK  Hereditas yang paling banyak dianut orang selama tahun 1800-an adalah hipotesis pencampuran, gagasan bahwa materi genetic yang disumbangkan oleh kedua orang tua bercampur seperti cat biru dan kuning menjadi hijau. Hipotesis ini memprediksi bahwa selama beberapa generasi, populasi yang kawin acak akan memunculkan populasi individu yang seragam. Akan tetapi, pengamatan kita sehari-hari dan hasil-hasil percobaan pembiakan dengan hewan dan tumbuhan menentang prediksi tersebut. Hipotesis pencampuran ini gagal menjelaskan berbagai fenomena lain dari pewarisan sifat, misalnya sifat yang muncul kembali setelah melompati satu generasi (Campbell, dkk., 2008). Alternatif dari model pencampuran adalah hipotesis pewarisan sifat particular yaitu gagasan tentang gen. Menurut model ini , orangtua mewariskan unit diskret yang terwariskan gen yang tetap berindentitas terpisah dalam keturunan. Kumpulan gen organisme  lebih mirip dengan setumpuk kartu, gen dapat dikoc

KELAINAN KROMOSOM

Image
Beberapa kelainan yang melibatkan kromosom tubuh adalah sindrom down, sindrom patau, sindrom Edwards, dan sindrom cri du chat. Sindrom-sindrom tersebut memiliki ciri-ciri dan kelainan sebagai berikut: 1. Sindrom Down Sindrom Down terjadi akibat trisomi kromosom 21.  Penderita Sindrom Down memiliki tanda-tanda keterbelakangan mental, memiliki lipatan pada kelopak mata, tubuh pendek, lengan dan kaki membengkok, kepala lebar, mulut selalu terbuka,wajah seperti orang mongoloid dan memiliki pola garis tangan yang khas. Nomenklatur pada sindrom down adalah 47,XX,+21 atau 47, XY,+21 (Suryo 2003: 260). 2. Sindrom Patau Sindrom Patau terjadi akibat trisomi pada kromosom nomor 13.  Sindrom tersebut jarang ditemukan pada anak-anak dan tidak pernah pada orang dewasa karena cacat yang hebat ini mendatangkan kematian pada usia sangat muda. Kematian yang diderita dapat terjadi ketika berusia tiga bulan. Sindrom Patau terjadi karena adanya nondisjunction.  Penderita sindrom Patau mem

KROMOSOM MANUSIA

Image
Di dalam nukleus kebanyakan makhluk terdapat benda-benda halus berbentuk lurus seperti batang atau bengkok dan terdiri dari zat yang mudah mengikat zat warna. Benda-benda itu dinamakan kromosom dan zat yang menyusunnya disebut kromatin. Kromosom adalah struktur seluler yang membawa pesan genetik. Setiap kromosom memiliki sentromer fungsional, tempat benang spindel menempel, dan dua telomer yang menstabilkan kromosom. Setiap kromosom mempunyai bagian yang menyempit dan tampak lebih terang disebut sentromer. Sentromer berfungsi sebagai tempat berpegangnya benang dari gelondong inti (“spindle”)  pada stadium anaphase dari pembelahan inti. Kromosom manusia dibedakan menjadi 2 tipe : 1. Autosom , ialah kromosom yang tiada hubungannya dengan penentuan jenis kelamin (Kromosom Badan)  Dari 46 kromosom di dalam inti sel tubuh manusia, maka yang 44 buah (atau 22 pasang) merupakan autosom. 2. Seks kromosom , ialah sepasang kromosom yang menentukan jenis kelamin (Kromosom Kelam

Fase-fase Siklus Sel, Mitosis dan Meiosis

Image
Fase-fase Siklus Sel Pembelahan mitotic  sel silih berganti dengan tahap yang jauh lebih panjang, disebut Interfase yang biasanya mencakup sekitar 90% siklus sel. Pada saat interfaselah sel membuat salinan kromosom-kromosomnya sebagai persiapan untuk pembelahan sel. Interfase dapat dibagi menjadi beberapa subfase: fase G1 (gap pertama), fase S (sintesis), dan fase G2 ( gap kedua).  Selama ketiga sub fase, sel bertumbuh dengan cara menghasilkan protein dan organel sitoplasma seperti mitokondri dan reticulum endoplasma. Akan tetapi, kromosom di duplikasi hanya pada fase S. dengan demikian sel bertumbuh (G1) , terus bertumbuh sambil menyalin kromosom-kromosomnya (S), bertumbuh lagi sambilmenyelesaaikan persiapan untuk pembelahan sel (G2), dan membelah (Mitotik). Sel anakan kemudian bisa mengulangi siklus tersebut. Hingga kini belum ditemukan metode yang dapat menghentikan siklus sel khusus pada perbatasan G1/S, maupun memperlambat waktu akhir G1 setelah START (sebelum fase S),

INDEKS KEANEKARAGAMAN SERANGGA DI PADANG RUMPUT

Image
LAPORAN  PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM PERCOBAAN VI INDEKS KEANEKARAGAMAN SERANGGA DI PADANG RUMPUT LABORATORIUM ILMU LINGKUNGAN DAN KELAUTAN  JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR  2012 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dari sekian banyak organisme yang menghuni bumi, tidak ada sepasang pun yang benar-benar sama untuk segala hal. Kenyataan tersebut menunjukkan kepada kita, bahwa di alam raya dijumpai keanekaragaman makhluk hidup atau disebut juga keanekaragaman hayati. Keanekaragaman hayati (biodiversitas) adalah keanekaragaman organisme yang menunjukkan keseluruhan atau totalitas variasi gen, jenis, dan ekosistem pada suatu daerah. Keseluruhan gen, jenis dan ekosistem merupakan dasar kehidupan di bumi.Mengingat pentingnya keanekaragaman hayati bagi kehidupan maka keanekaragaman hayati perlu dipelajari dan dilestarikan. Tingginya tingkat keanekaragaman hayati di permukaan bumi mendor