Posts

Showing posts from June 16, 2015

Dimorfisme

Sebagian besar species fungi hanya mempunyai satu macam bentuk pertumbuhan yaitu sebagai ragi saja tau sebagai kapang saja. Tetapi ada beberapa species yang dapat berada dalam kedua bentuk tersebut, bergantung dari kondisi lingkungannya. Hal ini berarti bahwa mereka dapat berada dalam bentuk uniseluler berupa ragi atau berada dalam bentuk multiseluler berupa kapang. Kondisi semacam ini disebut dimorfisme atau berada dalam dua bentuk. Fase ragi timbul bilamana organisme tersebut hidup sebagai parasit atau patogen dalam jaringan, sedangkan fase kapang timbul bila organisme merupakan saprofit dalam tanah atau medium. Perubahan bentuk pertumbuhan ini sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan disekitarnya. Beberapa fungi patogen dapat berada dalam keadaan dimorfisme tergantung keadaan termperatur sekitarnya. Mereka tumbuh sebagai ragi dan bersifat patogen pada suhu 37°C dan sebagai kapang yang tidak patogen pada suhu 25°C atau 30°C. Pada fungi domorfisme lain, morfogenes

Artemia salina Leach.

Artemia   salina Leach.   merupakan   udang-udangan   primitif   yang   termasuk   dalam   Filum   Arthropoda. Udang   ini   hidup   sebagai   plankton   di perairan   dengan   kadar   garam   5-150 ppm, dengan   suhu   sekitar   25-30˚C   ,   kadar oksigen 2-7 ppm dan pH 7,3-8,4 (Tampungan, dkk. 2011). Artemia   salina   Leach.   atau   sering   disebut   brine   shrimp   adalah   sejenis   udang-udangan primitif yang sudah dikenal cukup lama dan oleh Linnaeus pada tahun 1778 yang diberi nama   Cancer salinus , kemudian oleh Leach diubah menjadi Artemia   salina   pada   tahun   1819.   Artemia   salina   Leach ( Mudjiman, 1998) .                Artemia   salina   Leach. dewasa memiliki panjang tubuh umumnya sekitar 8-10   mm   bahkan   mencapai   15   mm   tergantung   lingkungan.   Tubuhnya memanjang   terdiri   sedikitnya   20   segmen   dan   dilengkapi   kira-kira   10 pasang   phyllopodia   pipih,   yaitu   bagian   tubuh   yang   menyerupai   daun yang   bergerak dengan

Toksikologi

Toksikologi adalah pengetahuan tentang efek racun dari obat terhadap tubuh dan sebetulnya termasuk pula dalam kelompok farmakodinamika, karena efek terapeutis obat berhubungan erat dengan efek toksisnya. Pada hakikatnya setiap obat dalam dosis yang cukup tinggi dapat bekerja sebagai racun dan merusak organisme (“ Sola dosis facit venenum ”: hanya dosis membuat racun, Paracelsus) (Tjay, 2002). Toksisitas   merupakan   kemampuan   suatu   molekul   atau   senyawa   kimia yang   dapat   menimbulkan   kerusakan   pada bagian   yang   peka   didalam   maupun dibagian luar tubuh mahluk hidup (Durham,1975). Untuk obat yang struktur kimianya belum diketahui dan untuk sediaan tak murni atau campuran dari beberapa zat aktif, metode spektrofotometer ultraviolet/ infrared , dan polarograf tidak dapat dilakukan. Obat-obat ini diukur dengan metode biologis, yaitu dengan bio-assay, dimana aktivitas ditentukan oleh organisme hidup (hewan, kuman) dengan membandingkan efek obat tersebut dengan efe