REAKSI FOTOSINTESIS



1.1  Latar Belakang
            Kehidupan di bumi ini adalah kehidupan bertenaga surya. Kloroplas tumbuhan menangkap energi cahaya yang telah memnempuh 150 juta kilometer dari matahari dan mengubahnya menjadi energy kimia yang disimpan dalam gula dan molekul-molekul organik lain. Proses pengubahan ini disebut fotosintesis (Campbell dkk., 2008).
            Kemampuan organisme yang luar biasa untuk menangkap energi cahaya dan menggunakannua untuk menggerakkan sintesis senyawa-senyawa organic berasal dari organisasi structural dalam sel. Enzim-enzim fotosintetik dan molekul-molekul lain dikelompokkan bersama dalam membran biologis, memungkinkan terlaksanya serangkaian reaksi kimia yang dibutuhkan dengan efisien. Proses fotosintesis kemungkinan besar bermula dalam sekolompok bakteri yang memiliki wilayah-wilayah membrane plasma yang melipat ke dalam dan mengandung kumpulan molekul semacam itu. Pada bakteri fotosintetik yang masih ada, membran fotosintetik yang melipat ke dalam berfungsi mirip dengan mmembran internal kloroplas organel eukariotik (Campbell dkk., 2008).
            Hampir semya tumbuhan merupakan autotrof tumbuhan memerlukan nutrient hanya berupa air dan mineral dari tanah serta karbon dioksida dari udara. Secara, spesifik tumbuhan merupakan fotoautotrof organisme yang menggunakan cahaya matahari sebagai sumber energy untuk menyintesis zat-zat organik. Fotosintesis juga terjadi pada alga, protista lainnya dan beberapa prokariota (Campbell dkk., 2008).
1.1  Tujuan
Tujuannya ialah :
1.      Mengetahui reaksi-reaksi yang ada di dalam fotosintesis
2.      Mengetahui panjang gelombang yang digunakan dalam fotosintesis
3.      Mengetahui aliran siklik dan nonsiklik
4.      Mengetahui tumbuhan C3, C4, dan CAM

1.2  Rumusan masalah
1.      Apa itu fotosintesis?
2.      Dimana terjadi fotosintesis?
3.      Bagaimana reaksi-reaksi fotosintesis?
4.      Bagaimana sifat cahaya matahari?
5.      Apa itu aliran siklik dan nonsiklik?
BAB II
ISI

Pengertian Fotosintesis
            Fotosintesis merupakan aktivitas kompleks, dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Faktor internal menyangkut kondisi jaringan organ fotosintetik, kandungan klorofil, umur jaringan, aktivitas fisiologi yang lain seperti transpirasi, respirasi dan adaptasi fisiologis yang lain yang saling kait mengkait. Faktor eksternal meliputi faktor klimatik seperti suhu, kelembaban, kecepatan angin, hujan, dan juga faktor cahaya, konsentrasi , kompetitor, dan organisme pathogen. Selain itu juga faktor penyebab timbulnya stress seperti ketersediaan air, ada polutan biosida dan zat-zat beracun lain. Kondisi excess pada berbagai factor yang dibutuhkan dari lingkungan juga berpengaruh terhadap fotosintesis. 
            Seluruh bagian hijau tumbuhan termasuk batang hijau dan buah yang belum matang, memiliki kloroplas, namun daun merupakan tempat utama fotosintesis  pada sebagian besar tumbuhan. Ada setengah juta kloroplas per millimeter persegi permukaan daun. Warna daun berasal dari klorofil, pigmen hijau yang ada di dalam kloroplas. Kloroplas terutama ditemukan dalam sel mesofil, jaringan interior daun dan oksigen keluar melalui pori-pori mikrospik yang disebut stomata (Campbell dkk., 2008). 
SSel mesofil biasanya memiliki sekitar  30 sampai 40 kloroplas yang masing-masing berukuran sekitar 2-4μm kali 4-7μm. Selaput yang terdiri dari 2 membran menyelubungi stroma, cairan kental di dalam kloroplas. Suatu sistem yang rumit terdiri dari kantong-kantong yang saling terhubung yang disebut tilakoid (Campbell dkk., 2008).
   Glukosa dapat digunakan untuk membentuk senyawa organik lain seperti selulosa dan dapat pula digunakan sebagai bahan bakar. Proses ini berlangsung melalui respirasi seluler yang terjadi baik pada hewan maupun tumbuhan. Secara umum reaksi yang terjadi pada respirasi seluler adalah kebalikan dengan persamaan di atas. Pada respirasi, gula (glukosa) dan senyawa lain akan bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan karbondioksida, air, dan energi kimia (Anonim, 2012).

Reaksi- Reaksi pada proses fotosintesis
            Proses fotosintesis masih terus diselidiki karena masih ada sejumlah tahap yang belum bisa dijelaskan, meskipun sudah sangat banyak yang diketahui tentang proses vital ini. Proses fotosintesis sangat kompleks karena melibatkan semua cabang ilmu pengetahuan alam utama, seperti fisika, kimia, maupun biologi sendiri. Pada tumbuhan, organ utama tempat berlangsungnya fotosintesis adalah daun. Namun secara umum, semua sel yang memiliki kloroplast berpotensi untuk melangsungkan reaksi ini. Di organel inilah tempat berlangsungnya fotosintesis, tepatnya pada bagian stroma. Hasil fotosintesis (disebut fotosintat) biasanya dikirim ke jaringan-jaringan terdekat terlebih dahulu. Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua bagian utama: reaksi terang (karena memerlukan cahaya) dan reaksi gelap (tidak memerlukan cahaya tetapi memerlukan karbon dioksida) (Anonim, 2012).
    Penguraian Air
            Salah satu petunjuk pertama dari mekanisme fotosintesis berasal dari penemuan bahwa oksigen yang dilepaskan oleh tumbuhan berasal dari air bukan dari karbon dioksida . Kloroplas memcah air menjadi hidrogen dan oksigen. Fotosintesis membalik arah aliran elektron. Air dipecah, dan elektron ditransfer bersama-sama ion hidrogen dari air ke karbon dioksida yang mereduksinya menjadi gula. Karena elektron mengalami peningkatan energy potensial saat bergerak dari air ke gula, proses ini mebutuhkan energy, atau dengan kata lain endegonik. Dorongan energy ini disediakan oleh cahaya matahari (Campbell dkk., 2008).    
    
    Reaksi Terang
            Fotosintesis bukanlah proses tunggal, elainkan dua proses yang terdiri dari banyak langkah. Kedua tahap fotosintesis dikenal dengan reaksi terang (Light reaction) dan dan siklus Calvin (Calvin cycle) (Campbell dkk., 2008).
  Reaksi terang merupakan tahap-tahap yang mengubah energy surya menjadi energykimia. Air dipecah, menyediakan sumber elektron dan proton (ion hidrogen, H+ ) serta melepaskan O2 , sebagai produk sampingan. Cahaya yang diserap oleh klorofil menggerakkan transfer elektron dan ion hidrogen dari air menu penerima yang disebut NADP+ (nikotinamida adenine dinukleotida fosfat), tempat penyimpanan partikel-partikel itu untuk sementara. Penerima elektron  NADP+ adalah kerabat dekat NAD+  yang berfungsi sebagai pembawa elektron dalam respirasi seluler, kedua molekul tersebut hanya berbeda dalam hal keberadaan satu gugus fosfat ekstra dalam molekul NADP+  Reaksi terang menggunakan tenaga surya untuk mereduksi NADP+ menjadi NADPH dengan cara menambahkan sepasang elektron bersama-sama dengan H+. Reaksi terang juga menghasilkan ATP, menggunakan kemiosmosis untuk memberikan tenaga bagi penambahan gugus fosfat ke ADP, proses yang disebut fosforilasi (Campbell dkk., 2008).
            Siklus Calvin diawali dengan penggabungan CO2 dari udara ke dalam molekul organic yang sudah ada dalam kloroplas. Penggabungan karbon ke dalam senyawa organic pada awal siklus ini disebut fiksasi karbon (carbon fixation). Siklus Calvin kemudian meredukasi karbon yang terfikasi menjadi  karbohidrat melalui penambahan elektron. Tenaga pereduksi disediakan oleh NADPH, yang menerima muatan elektronnya dala reaksi terang,. Untuk mengubah C02, menjadi karbohidrat, siklus Calvin-lah yang membuat gula, namun siklus tersebut kadang hanya dapat melakukannya dengan bantuan NADPH dan AYO yang dihasilkan  oleh reaksi terang. Langkah-langkah metabolik pada siklus Calvin kadang disebut sebagai reaksi gelap.
            Kloroplas adalah pabrik kimiawi yang memperoleh tenaga dari matahari. Tilakoid dalam kloroplas mentransformasi energi cahaya menjadi energi kimia dalam ATP dan NADPH. Cahaya merupakan sebentuk energy elektromagnetik disebut juga radiasi elektromagnetik. Energi elektromagnetik merambat dalam gelombang ritmik uang analog dengan gelombang  yang terbentuk jika kita menjatuhkan kerikil ke kolam. Jarak antar gelombang elktromagnetik disebut panjang gelombang. Panjang gelombang berkisar kurang dari satu nanometer (untuk sinar gamma) sampai lebih dari satu kilometer (untuk gelombang radio). Segmen spectrum uang paling penting bagi kehidupan pita sempit antara panjang gelombang sekitar 380 nm sampai   750 nm. Model cahaya sebagai gelombang menjelaskan banyak sifat cahaya, namun dalam beberapa hal cahaya berperilaku seolah-olah terdiri atas partikel-partikel diskret yang disebut foton.
            Pigmen-pigmen yang berbeda menyerap panjang gelombang cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda-beda pula, dan panjang gelombang yang diserap pun menghilang. Jika pigmen disoroti dengan cahaya putih, warna yang kita lihat adalah warna yang paling banyak dipantulkan atau diteruskan oleh pigmen tersebut. Kita melihat daun yang berwarna hijau karena klorofil menyerap chaya violet-biru dan merah sambil meneruskan dan memantulkan cahaya hijau.

Ketika pengolongan tipe-tipe atom atau molekul yang sedikit berbeda pada tingkat energinya, yang substansi menyerap cahaya dengan suatu karakteristik panjang gelombang yang berbeda. Ini biasanya ditunjukkan selama penyerapan sinar pada tiap gelombangnya. Sebagai contoh, klorofil a sangat kuat pada panjang gelombang 660 nm pada sinar merah dan paling rendah pada panjang gelombang 430 nm pada sinar biru. Ketika gelombang itu berpindah maka sinar yang ada di sebelah kiri adalah sinar hijau yang bisa kita lihat (Guiltmond dan Hopkins, 1983).
            Fotosistem tersusun atas suatu kompleks protein  yang disebut kompleks pusat reaksi terdiri dari berbagai molekul pigmen yang terikat oleh protein. Membran tilakoid ditempati oleh dua tipe fotosistem yaitu fotosistem II (PS II) dan fotosistem I (PS I). Masing-masing fotosistem memiliki kompleks pusat reaksi yang khas sejenis tertentu penerima elektron primer yang bersebelahan dengan pasangan molekul klorofil a yang berasosiasi dengan protein spesifik. Pusat reaksi klorofil a pada fotositem II dikenal sebagai P680 karena pigmen ini paling bagus menyerap cahaya yang memiliki panjang gelombang 680 nm. Klorofil a pada kopleks pusat reaksi fotosistem I disebut P700 karena paling efektif menyerap cahaya yang memiliki panjang gelombang 700 nm (Campbell dkk., 2008).
            Langkah –langkah aliran elektron linear adalah sebagai berikut (Campbell dkk., 2008):
a.       Foton cahaya menumbuk molekul pigmen dalam kompleks cahaya, mendorong satu elektronnya ke tingkat energi yang lebih tinggi. Ketika elektron ini jatuh kembali ke kondisi dasarnya suatu elektron pada molekul pigmen di dekatnya secara bersmaan terangkat ke kondisi tereksitasi. Proses ini berlanjut, dengan energy yang direlay ke molekul-olekul pigmen lain hingga mencapai pasangan molekul klorofil a P680 pada kompleks pusat reaksi PS II.
b.      Elektron ditransfer dari P680 yang tereksitasi ke penerima elektron primer
c.       Suatu enzim mengkatalisis pemecahan satu molekul air menjadi dua elektron, dua ion hidrogen dan satu atom hidrogen. Elektron disuplai satu per satu ke pasangan P680+, masing-masing menggantikan satu elektron yang ditransfer ke peneria elektron primer.
d.      Masing-masing elektron yang terfotoeksitasi diteruskan dari penerima elektron prime di PS II ke PS I melalui transport elektron yang komponen-komponennya mirip dengan rantai transport elektron yang berfungsi sebagai respirasi selular.
e.       Kejatuhan eksergonik elektron-elektron ini menuju tingkat energi yang lebih rendah menyediakan energi untuk sintesis ATP.
f.       Sementara itu energy cahaya yang ditransfer melalui pigmen-pigmen kompleks permanen cahaya menuju kompleks pusat-pusat reaksi PS I, mengekstirasi satu elektron pada pasangan molekul klorofil a P700 di tempat itu.
g.      Elektron yang terfotoeksitasi diteruskan dalam serangkain reaksi redoks dari penerima elektron primer di PS I menuruni rantai transport elektron kedua elalui feredoksin.
h.      Enzim  NADP+ reduktase mengkatalisis elektron dari Fd ke NADP+












Popular posts from this blog

MAKALAH SISTEM INTEGUMEN VERTEBRATA

JALUR PENTOSA FOSFAT