DENYUT JANTUNG DAN TEKANAN DARAH


Frekuensi denyut jantung
Frekuensi denyut jantung merupakan faktor utama yang mempertahankan homeostasis kardiovaskuler. Keluaran jantung akan meningkat sebagai akibat meningkatnya frekuensi denyut jantung, selama volume sekuncup tetap konstan pada keadaan gerak badan cukup.  Pada keadaan normal, yaitu apabila jantung masih mendapat suplai saraf, meningkatnya frekuensi denyut jantung masih diimbangi oleh adanya perangsangan saraf simpatik. Perangsangan saraf simpatik akan menyebabkan kuat kontraksi jantung meningkat, sehingga volume akhir sistolnya akan menurun. Akibatnya volume sekuncup akan meningkat (Taiyeb, 2009).
 Pada umumnya frekuensi denyut jantung sangat berkaitan dengan tingkat metabolisme. Setiap tanggapan tubuh terhadap kebutuhan O2 yang meningkat pada umumnya meningkatkan keluaran jantung. Ini dilakukan dengan jalan meningkatkan frekuensi denyut jantung. Contoh tanggapan tubuh terhadap kebutuhan O2 yang meningkat adalah gerak badan, makan, dan keadaan emosi. Frekuensi denyut jantung terutama dipengaruhi oleh sistem saraf otonom (Taiyeb, 2009).
Faktor – faktor yang mengatur tekanan darah antara lain :
1.      Volume darah
Peningkatan atau penurunan volume darah akan mempengaruhi tekanan darah. Berkurangnya volume darah dapat menurunkan tekanan darah, semakin tinggi volume darah maka tekanan darah pun akan meningkat (Fahrurrozi, 2012).
2.      Viskositas darah
Semakin banyak kandungan protein dan sel darah dalam plasma, semakin besar tahanan terhadap aliran darah. Peningkatan hematokrit menyebabkan peningkatan viskositas : pada anemia, kandungan hematokrit dan viskositas berkurang (Sumantri, 2012).
3.      Elastisitas pembuluh darah arteri
Dinding pembuluh darah arteri normalnya bersifat elastic karena tempat kontraksi pada saat sistol dan relaksasi pada saat diastole. Pada atriosklerosis terjadi penurunan elastisitas pembuluh darah arteri yang dapat menjadikannya keras dan kaku. Kondisi ini sering terjadi pada saat tua yang mengakibatkan tekanan sistolmeningkat karena arteri tidak bias bekerja dengan baik (Fahrurrozi, 2012).

Popular posts from this blog

MAKALAH SISTEM INTEGUMEN VERTEBRATA