Capacitance Sistem Arteri dan Sistem Vena


Bila suatu segmen aorta diisi kemudian diregang dengan meningkatkan volume cairan, tekanan dalam segmen mula-mula meningkat secara linier. Bila percoban yang sama dilakukan pada segmen vena cava atau vena besar lain yang mudah diregang, tekanan tidak naik secara cepat sampai disuntikkan cairan dalam volume besar. Vena merupakan tempat penampungan darah yang penting. Jumlah darah yang banyak dapat ditambahkan pada sistem vena sebelum vena-vena menjadi diregangkan pada suatu titik tertentu yang dapat meningkatkan tekanan vena yang besar apabila penambahan volume cairan diteruskan. Karena itu vena-vena disebut pembuluh kapasitansi (Ganong, 1998)
Selain berfungsi sebagai saluran beresistensi rendah untuk mengembalikan darah ke jantung. Vena-vena sistemik juga berfungsi sebagai reservoir darah. Karena kapasitas penyimpanan mereka, vena-vena sering disebut sebagai kapasitans pembuluh (capacitance vessels). Vena memiliki dinding yang jauh lebih tipis dengan otot polos yang lebih sedikit daripada arteri. Juga, tidak seperti otot polos arteriol, otot polos vena kurang memiliki  otot miogenik inheren. Karena sifat-sifat ini, vena sangat muda diregangkan dan kurang memiliki kemampuan elastis. Vena mudah melebar untuk mengakomodasi tambahan volume darah hanya dengan menimbulkan sedikit peningkatan tekanan vena. Arteri yang teregang akibat  kelebihan darah akan menciut karena adanya serat-serat elastik di dindingnya, sehingga darah terdorong ke depan. Vena-vena yang mendapat kelebihan pasokan darah hanya akan teregang untuk mengakomodasi darah tambahan itu tanpa kecenderungan untuk menciut. Dengan cara ini vena berfungsi sebagai reservoir darah; yaitu, apabila kebutuhan akan darah rendah, vena-vena dapat menyimpan darah ekstra sebagai cadangan karena sifat mereka yang mudah diregangakan. Dalam keadaan istirahat vena-vena mengandung lebih dari 60% volume total darah. Apabila simpanan darah tersebut dibutuhkan , misalnya sewaktu berolahraga, faktor-faktor ekstrinsik mendorong darah ekstra tersebut dari vena ke jantung, sehingga dapat dipompa ke jaringan (Sherwood, 2008)
Dalam mempelajari hemodinamika, istilah kapasitans (compliance) merupakan jumlah total darah yang dapat ditampung pada bagian tertentu dari sistem peredaran darah untuk setiap kenaikan tekanan sebesar 1 mmHg daripada distensibilitas masing-masing pembuluh darah. Distensibilitas merupakan kemampuan pembuluh darah untuk membesar dan mengembang bila ada gaya yang bekerja padanya. Dengan kata lain, terjadi peningkatan volume sebagai akibat meningkatnya tekanan (Taiyeb, 2009).
Jadi, kapasitans dapat diartikan sebagai pembuluh darah yang mempunyai derajat distensibilitas tinggi tetapi bervolume kecil, akan mempunyai kapasitans lebih kecildibandingkan dengan pembuluh darah yang mempunyai derajat distensibilitas rendah tetapi bervolume besar. Jadi, kapasitans = Distensibilitas   Volume  (Taiyeb, 2009).
Pembuluh balik (vena) enam kali lebih distensible daripada pembuluh nadi (arteri) serta volumenya empat kali lebih besar dari pembuluh nadi. Kapasitans pembuluh balik adalah 24 kalinya kapasitans pembuluh nadi yang bersangkutan, karena perubahan tekanan sebesar 1 mmHg menyebabkan peningkatan volume yang sangat besar di pembuluh balik dan peningkatan volume yang sangat kecil di pembuluh nadi. Dengan perkataan lain dapat dinyatakan, bahwa kapasitans pembuluh balik jauh lebih besar dibandingkan dengan pembuluh nadi, yaitu lebih dari 24 kali lebih besar. Perbedaan kapasitans ini penting, terutama bila jantung menjadi kuat atau menjadi lemah (Taiyeb, 2009).
Sebagai contoh misalnya, bila jantung menjadi kuat, terjadilah penambahan darah di pembuluh nadi, tetapi pengurangan jumlah di pembuluh balik  dalam jumlah yang sama. karena adanya perbedaan kapasitans tersebut, tekanan pembuluh nadi meningkat 24 mmHg setiap ada penurunan tekanan pembuluh balik sebesar 1 mmHg. Akibat yang sama terjadi pula bila tahanan pembuluh nadi ranting meningkat, sehingga darah banyak terkumpul di pembuluh pembuluh nadi dan darah sukar mengalir ke pembuluh balik. Setiap kenaikan tekanan pembuluh nadi sebesar 1 mmHg hanya menurunkan tekanan pembuluh balik sebesar 1/24 mmHg. Karena di pembuluh balik lebih banyak darah yang dapat ditampung hanya oleh perubahan tekanan yang kecil saja, maka pembuluh balik sering dinamakan daerah penampungan peredaran (Taiyeb, 2009).

DAFTAR PUSTAKA

Ganong, W. 1999. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: ECG
Sherwood,  L. 200. Human Physiology : From Cells To Systems. Jakarta:  EGC.
Soewolo. 2003. Fisiologi Manusia. Malang : JICA
Taiyeb, M. 2009. Bahan Ajar Fisiologi Peredaran. UNM Press. Makassar
.

Popular posts from this blog

MAKALAH SISTEM INTEGUMEN VERTEBRATA