Cordaitinae


Cordaitinae
Tumbuh-tumbuhan ini dalam zaman Karbon dan Perm telah merupakan hutan-hutan, akan tetapi dalam zaman Perm itu pula rupa-rupanya telah menjadi punah.

Umumnya berupa pohon-pohonan yang tinggi yang bercabang-cabang, memperlihatkan pertumbuhan sekunder. Daun tunggal bangun lanset atau pita, berulang sejajar. Duduknya tersebar, dan pad ujung-ujung dahan amat berdekatan. Strobilus jantan yang tersusun dalam dua baris pada tangkai-tangkai yang tebal terletak di antara daun-daun. Strobilusnya mempunyai sumbu yang tebal, penuh dengan sisik-sisik dengan di antaranya makrosporofil-mikrosporofil, yang masing-masing mempunyai 3-6 kantong sari. Strobilus betina mempunyai susunan yang sama, tiap-tiap strobilus juga mempunyai sisik-sisik dengan diantaranya terdapat bakal-bakal biji.
Bakal biji terpisah-pisah, tiap bakal biji terdapat pada suatu tangkai yang menyerupai daun, masing-masing mempunyai satu integumen dan ruang serbuk sari yang panjang. Biji pipih, kadang-kadang bersayap dan terdapat pada tangkai yang panjang. Dalam biji, seperti pada biji Pteridospermae, belum pernah ditemukan lembaga.
Kelas Cordaitinae meliputi bangsa Cordaitales yang membawahi Cordaitaceae atau Pityaceae contoh-contoh: Cordaites laevis dan Cordaianthus pseudofluitans.







Contoh:
Regnum           : Plantae                                 
Divisi               : Spermatophyta
Class                : Cordaitinae
Ordo                : Cordaitales
Family             : Cordaitaceae
Genus              : Cordaites
Species            : Cordaites laevis
Sumber: Gembong Trjitrosoepomo                                                                              
                                                                       
Kelas 5. Ginkyoinae
Warga kelas ini telah tersebar luar di zaman Mesozoikum dan Tersier, berupa pohon-pohonan yang mempunyai tunas yang panjang dan pendek dengan daun-daun yang bertangkai panjang berbentuk pasak atau kipas, dengan tulang-tulang yang bercabang-cabang menggarpu, yang meranggas dalam musim gugur.
            Tumbuh-tumbuhan ini berumah dua, rangkaian sporofil terdapat pada tunas pendek dalam ketiak daun-daun peralihan atau dalam ketiak daun biasa. Strobilus jantan terpisah-pisah dalam ketiak sisik-sisik pada tunas pendek, mikrosporofil (benang sari) tidak seberapa banyak dan duduknya tidak teratur dengan 2-4 kantong sari. Serbuk sari tanpa gelembung-gelembung udara, pada perkecambahan membentk dua sel mikroprotalium. Buluh serbuk sari berkembang seperti akar hisap (haustorium) dengan gamet yang mempunyai rambut-rambut getar. Makrosporofil tidak begitu terang susunannya, mempunyai dua bakal biji yang terletak pada suatu tangkai yang panjang, dan masing-masing pada pangkalnya dikelilingi oleh suatu tonjolan yang melingkar. Dalam nucleus terdapat sebuah ruang serbuk sari. Biji mempunyai kulit luar yang berdaging dan kulit dalam yang keras. Lembaga mempunyai dua daun lembaga. Ruang-ruang resin (damar) terdapat, dan terjadi secara lisigen.
            Kelas ini terdir dari satu bangsa Ginkyoales dan hanya meliputi satu suku Ginkyoaceae. Contohnya: Ginkyo biloba yang nerupakan penduduk asli Tiongkok, akhirnya melalui jepang oleh manusia dipencarkan ke mana-mana.
Contoh:
Regnum           : Plantae
Divisi               : Spermatophyta
Class                : Ginkyoinae
Ordo                : Ginkyoales
Family             : Ginkyoaceae
Genus              : Ginkyo
Species            : Ginkyo biloba
Sumber : Gembong Tjitrosoepomo

Comments

Popular posts from this blog

MAKALAH SISTEM INTEGUMEN VERTEBRATA