HORMON ASAM ABSISAT

Asam absisat sering memberi isyarat kepada organ tumbuhan yang akan datang keadaan rawan fisiologis.
Keadaan rawan tersebut  antara lain : kurang air, tanah bergaram, suhu dingin atau panas, dan cuaca beku. ABA sering menyebabkan timbulnya respon membantu melindungi tumbuhan dari kadaan rawan tersebut.

Pada tahun 1963, asam absisat pertama kali dikenali dengan dicirikan secara kimia di California oleh Frederick T. Addicott dan beberapa membantunya, yang saat itu sedang mempelajari senyawa yang menyebabkan gugurnya buah kapas. Mereka menanamkan salah satu senyawa aktifnya absisin I dan senyawa kedua (yang lebih aktif) absisin II. Absisin II ternyata ABA. Pada tahun yang sama, kedua kelompok ini menemukan ABA juga. Satu kelompok dipimpin Philip F. Wareing di Wales; mereka mempelajari senyawa yang menyebabkan dormansi pada tumbuhan berkayu khususnya Acer pseudoplatanus. Mereka menamakan senyawa yang paling aktif itu adalah dormin. 

ABA tampak umumnya ditemui pada tumbuhan berpembuluh juga tedapat pada jenis lumut, ganggang hijau, cendawan, namun tidak pada bakteri. 

ABA adalah seskuiterpenoid berkarbon 15,  yang disentesis sebagian kloroplas dan plastid lain melalui lintasan asam mevalonat. Jadi, reaksi awal dalam sintesis ABA sama dengan reaksi sintesis isoprenoid seperti giberelin, sterol, dan karatenoid.

Comments

Popular posts from this blog

MAKALAH SISTEM INTEGUMEN VERTEBRATA