Doktrin Sel


Doktrin Sel

Istilah sel pertama kali digunakan oleh Robert Hooke  (1635-1703), seorang ilmuwan Inggris, untuk menjelaskan struktur potongan tipis gabus di bawah mikroskop. Setelah beberapa abad kemudian istilah sel tersebut digunakan untuk menyatakan satuan dasar minimum suatu jasad hidup yang mampu melakukan perbanyakn sendiri (self-duplication). Satuan dasar tersebut menentukan struktur maupun fungsi semua jasad hidup, baik jasad tingkat rendah maupun jasad tingkat tinggi. Doktrin sel menyatakan bahwa semua sel mempunyau system kehidupan sendiri. Pada jasad hidup yang terdiri atas banyak sel. Masing-masing sel juga mempunyai peranan yang terpadu dengan sel-sel lainnya di dalam jasad tersebut.

Semua sel tersusun atas komponen-komponen kimiawi utama yaitu protein, asam nukleat, lemak dan polisakarida. Oleh karena sel-sel jasad hidup yang ada di alam tersusun oleh komponen-komponen tersebut, meskipun dengan komposisi yang berbeda, maka diduga bahwa semua sel berasal dari sel leluhur yang sama (universal ancestor). Setelah melalui proses evolusi yang panjang akhirnya sel leluhur tersebut berkembang menjadi bermacam-macam sel seperti yang diketahui sekarang.
Sel adalah satuan yang dinamis oleh karena selalu mengalami perubahan. Perubahan sel dapat berupa pertambahan ukuran dan volume, karena adanya proses pertumbuhan maupun perubahan fungsi, misalnya karena proses deferensiasi. Bahkan pada waktu sel tidak mengalami pertumbuhan sebenarnya juga terjadi perubahan di dalam sel karena adanya proses metabolism yang lain. Ditinjau dari segi metabolisme, maka sel dapat  dikatakan sebagai suatu transformasi lebih lanjut yang akhirnya akan bermuara dalam bentuk pertumbuhan dan perkembangan. Proses transformasi selular semacam ini akan melibatkan bermacam-macam reaski molecular yang dikaji dalam berbagai disiplin ilmu, misalnya biologi sel, biokimia, fisiologi, genetika maupun biologi molecular sel.
Pengaturan selular tersebut dapat dilakukan karena sel mempunyai dua fungsi utama yaitu
1.       Sebagai piranti kimiawi yang melakukan proses metabolism
2.       Sebagai piranti yang menyimpan kode-kode informasi biologis yang akan diturunkan ke dalam anakannya.
Proses metabolism akan berlangsung sesuai dengan informasi biologis yang disimpan di dalam sel yang bersangkutan. Informasi biologis tersebut tersimpan dalam bentuk kode-kode genetic yang berada di dalam bahan genetic, yaitu molekul DNA (deoxyribonucleic  acid). Informasi genetic tersebut harus  dan diterjemahkan melalui proses metabolism sel.



Daftar Pustaka :
Biologi Molekular,Yuwono, Tribowo.  2005. Bios Instant Second Edition. 

Comments

Popular posts from this blog

MAKALAH SISTEM INTEGUMEN VERTEBRATA