SENI DAN KEINDAHAN

BAB  I
PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG
Setiap teori seni harus dimulai dengan anggapan bahwa manusia memberikan reaksi terhadap bentuk, massa dan permukaan dari benda-benda yang dilihatnya, dan bahwa komposisi dan penataan unsur-unsur tersebut menimbulkan rasa senang pada diri manusia.
Seperti telah diuraikan pada Pengertian Seni, terdapat kalimat yang mengatakan bahwa keindahan adalah seni karena menyentuh kedalaman rasa pada seorang manusia. Jika kita kaji lebih jauh, maka akan kita lihat betapa manusia tidak dapat dipisahkan dengan kata SENI dimana setiap detik nafas kehidupan akan merupakan keindahan bagi setiap insan manusia yang merasakannya. Ada semacam keinginan yang sangat mendasar dimana keindahan menjadi faktor utama didalam menentukan sebuah kwalitas kehidupan. Walaupun tidak dapat diukur dengan tepat, tetapi seperti ada kesepakatan yang menggambarkan nilai nilai keindahan mempengaruhi setiap langkah kemajuan jaman.
Dimulai dengan pembentukan sebuah tempat dimana manusia tinggal. Pada jaman dulu dimana kebutuhan dasar manusia terhadap tempat tinggal hanya dipengaruhi oleh cuaca dan alam sekitarnya, mungkin belum terlintas untuk berpikir keindahan karena pada jaman itu hal yang sangat mempengaruhi kebutuhan hanyalah bagaimana mereka dapat selamat dari keadaaan cuaca buruk dan binatang buas. Dengan perjalanan waktu dimana kehidupan mulai meningkat kepada kebutuhan lain selain dua hal diatas, manusia mulai memikirkan keindahan yang dapat dilihat dari bentuk bentuk geometris dan lekukan lekukan pada benda benda pakai seperti pegangan pisau dan beberapa alat rumah tangga.

Sampai pada kemajuan yang sangat dramatis dimana ditemukannya rumus rumus mathematis yang dapat menirukan bentuk bentuk alam kedalam bentuk yang dapat diukur, membuat kebutuhan akan keindahan menjadi lebih utama apalagi ketika sebuah kerajaan mulai memperlihatkan kekuasaannya, keindahan menjadi ukuran tingkat kehidupan sosial saat itu.

Sejarah seni dimulai dari saat manusia mulai berpikir akan nilai nilai tambah bagi kehidupan spirituilnya. Disana sering terdapat benda benda istimewa yang memberikan kekuatan spirituil dibentuk dengan sangat memikirkan keindahan, sehingga diperlukan keahlian khusus didalam membuatnya. Sudah barang tentu orang yang diberikan tugas membuat bukan orang sembarangan tetapi orang yang ditunjuk masyarakat karena keistimewaannya dan kemampuan spirituilnya.

Kegiatan spirituil merupakan kegiatan utama bagi peradaban manusia ketika mereka menyadari adanya kekuatan ghaib yang menguasai kehidupan mereka. Dengan segala kekuatan hati mereka berusaha menyentuh kekuatan itu melalui upacara upacara spirituil dengan berharap kehidupan dilindungi dan menjadi lebih baik. Spirituil adalah kebutuhan dasar manusia karena menyentuh jiwa yang memakai raga untuk menjalankan kehidupan didunia yang berarti setiap jiwa yang berada didunia ini akan selalu ingin mendekatkan dirinya pada sebuah kekuatan alam yang sangat diyakini akan memberikan kehidupan yang diinginkan.
Lalu dimana letak keindahan didalam fenomena ini?
Ada semacam rasa yang tidak dapat dianalisa oleh siapapun karena rasa itu telah ada dari sejak manusia menghuni bumi dan apabila kita mengatakan bahwa ini merupakan ciptaan Yang Maha Kuasa maka hal ini berarti segala hal yang menyangkut rasa merupakan salah satu kehidupan yang diciptakan olehNya pada diri manusia dengan segala kelengkapannya. “Dimana kita dapat merasa, disitulah kita hidup.”
Kalimat sederhana tetapi mempunyai makna yang kuat dimana rasa sangat mendominasi kehidupan manusia didunia ini. Sebagai ungkapan dari setiap perasaan yang timbul, manusia berbuat bermacam cara agar orang lain dapat merasakannya ataupun sekedar mengetahui. Ada semacam kekuatan naluri dimana rasa keindahan sudah berada didalam jiwa manusia begitu dia mengisi sebuah janin didalam kandungan dan hal ini akan dapat dirasakan ketika manusia memulai kehidupannya dan akan selalu berperan penting didalam mengisi segala sisi kegiatannya.
Jadi, sebenarnya apa yang kita rasakan tentang keindahan adalah sebuah komponen dasar pada jiwa manusia yang akan terus mengikuti setiap nafas kehidupannya sehingga dengan sendirinya



I.2 RUMUSAN MASALAH
Dalam penulisan makalah mengenai seni dan keindahan ini terdapat beberapa  rumusan masalah yakni:
1.    Pengertian  seni dan keindahan dalam kehidupan sehari-hari.
2.   Fungsi seni dalam kehidupan sehari-hari.
3.   Filosofi seni dan keindahan
4.   Apresiasi pesona seni dan keindahan
5.   Kesadaran berkesenian

I.3 TUJUAN
                                Tujuan penulisan makalah ini ialah:
1)   Memberikan  pengetahuan tentang pengertian seni dan keindahan dalam kehidupan sehari-hari.
2)  Mengetahui  fungsi seni dalam kehidupan sehari-hari.
3)  Memberikan pengetahuan tentang filosofi  seni dan keindahan, apresiasi pesona seni dan keindahan, serta kesadaran berkesenian.
BAB II
PEMBAHASAN

II.1 PENGERTIAN SENI
Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreatifitas manusia. Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai, bahwa masing-masing individu artis memilih sendiri peraturan dan parameter yang menuntunnya atau kerjanya, masih bisa dikatakan bahwa seni adalah proses dan produk dari memilih medium, dan suatu set peraturan untuk penggunaan medium itu, dan suatu set nilai-nilai yang menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan ekspresi lewat medium itu, untuk menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk medium itu.
Dalam bahasa Sanskerta, kata seni disebut cilpa. Sebagai kata sifat, cilpa berarti berwarna, dan kata jadiannya su-cilpa berarti dilengkapi dengan bentuk-bentuk yang indah atau dihiasi dengan indah. Sebagai kata benda ia berarti pewarnaan, yang kemudian berkembang menjadi segala macam kekriaan yang artistik. Cilpacastra yang banyak disebut-sebut dalam pelajaran sejarah kesenian, adalah buku atau pedoman bagi para cilpin, yaitu tukang, termasuk di dalamnya apa yang sekarang disebut seniman. Memang dahulu belum ada pembedaan antara seniman dan tukang. Pemahaman seni adalah yang merupakan ekspresi pribadi belum ada dan seni adalah ekspresi keindahan masyarakat yang bersifat kolektif. Yang demikian itu ternyata tidak hanya terdapat di India dan Indonesia saja, juga terdapat di Baratpada masa lampau. Dalam bahasa Latin pada abad pertengahan, ada terdapat istilah-istilah ars, artes, dan artista. Ars adalah teknik atau craftsmanship, yaitu ketangkasan dan kemahiran dalam mengerjakan sesuatu; adapun artes berarti kelompok orang-orang yang memiliki ketangkasan atau kemahiran; dan artista adalah anggota yang ada di dalam kelompok-kelompok itu. Maka kiranya artista dapat dipersamakan dengan cilpa.

          Kata seni yang bersumber dari bahasa asing itu menekankan arti pada hasil aktivitas seniman. Lingkup seni sebagai hasil aktivitas artistik yang meliputi seni suara, seni gerak dan seni rupa sesuai dengan media aktivitasnya. Media dalam hal ini mempunyai arti sarana yang menentukan batasan-batasan dari lingkup seni tersebut. Media sebagai sarana aktivitas seni dapat menghasilkan karya seni setelah melalui proses penciptaan seniman berdasarkan pertimbangan artistik (nilai artistik). Jadi karya seni sesuai dengan media yang dipakai meliputi jenisnya; antaranya senirupa (visual art).

adapun beberapa teori seni  menurut beberapa tokoh :

1. Ki. Hadjar Dewantara:  Seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dan bersifat indah, menyenangkan dan dapat menggerakan jiwa manusia,

2. Herbert Read: Aktivitas menciptakan bentuk-bentuk yang menyenangkan.
3. Ahdiat Karta Miharja: Kegiatan rohani yang merefleksi pada jasmani, dan mempunyai daya yang bisa membangkitkan perasaan/jiwa orang lain.

4.Schopenhauer: seni adalah suatu usaha untuk menciptakan bentuk-bentuk yang menyenangkan.
5.Sudarmadji: seni adalah manifestasi batin dan pengalaman estetis menggunakan media garis,bidang,warna,tekstur, volume, dan gelap terang.
6.Ensiklopedia Indonesia: seni adalah penciptaansegala hal atau benda yang karena keindahannya orang senang melihatnya, mendengarkan dan menikmatinya.
7.Suwaji Bastomi: Seni adalah aktivitas batin dengan pengalaman  estetika yang dinyatakan  dalam bentuk-bentuk  yang agung dan mempunyai  daya membangkitkan  rasa takjub dan keharuan.
8.Wijoyo Yudoseputro: seni adalah  manifestasi artistic dari interaksi antara kehidupan  manusia dengan  lingkungannya.

II.2  FUNGSI SENI
       Manusia dalam kebutuhan hidupnya senantiasa berupaya untuk memenuhinya. Kebutuhan ini tentu saja berbeda-beda baik kualitas maupun kuantitasnya berdasarkan pengalaman hidup dan perhatian yang berbeda, baik manusia  sebagai makhluk pribadi atau manusia  sebagai bagian  dari masyarakat luas. Dari sedemikian banyak kebutuhan sehari-hari sebagai seni.
       Dalam aspek kehidupan manusia, seni memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:
1.    Seni untuk memenuhi kebutuhan individu
a.   Kebutuhan fisik
                       Sejarah membuktikan bahwa perkembangan  seni selalu seiring dengan  peradaban manusia. Sejak dahulu perabot rumah tangga  atau benda-benda yang diciptakan manusia untuk  memenuhi kebutuhan sehari-hari, diciptakan dengan mempertimbangkan  nilai seni. Misalnya, perkembangan model kursi dari zaman Romawi, Dinasti Cina, sampai gaya kontemporer. Atau perkembangan alat transportasi dari sado,sepeda, mobil, pesawat ulang alik, yang kesemuanya itu dibuat untuk memenuhi kebutuhan fisik manusia dengan memperhatikan  segi keindahan.
b.   Kebutuhan Emosional
                       Manusia juga mempunyai kebutuhan emosional yang harus dipenuhi. Emosi seseorang muncul karena adanya hubungan  atau interaksi dengan orang lain atau sesuatu hal yang akhirnya menimbulkan  perasaan sedih, susah, gembira, daan sebagainya. Melalui seni seseorang dapat mengungkapkan perasaan dan menyalurkan daya imajinasi atau menikmati seni  tersebut untuk menghibur hatinya. Untuk itulah orang seringkali melukis, membuat puisi, mendengarkan lagu atau menonton, semuanya sebagai  apresiasi seni.
                       Seni tak hanya semata-mata dikuasai oleh seniman saja,tetapi setiap individu memiliki bakat dan naluri atau jiwa seni  dan dapat disalurkan walaupun dengan kapasitas yang berbeda-beda oleh karena bakat ,naluri atau jiwa seni ini bersifat alamiah. Seniman dan masyarakat harus berinteraksi dengan dalam membicarakan dan memberikan masukan  kepada seniman  karena seniman dalam  menciptakan sebuah karya disamping untuk  memenuhi kebutuhan masyarakat, sehingga pada akhirnya suatu karya seni  yang dihasilkan dapat lebih baik.


2.   Seni untuk memenuhi  kebutuhan sosial
a)   Fungsi social seni dibidang  agama
                       Pada bidang  agama, seni dapat  memiliki fungsi social  terutama  yang berkaitan dengan tempat ibadah. Faktor artistic pada tempat-tempat peribadatan sangat diperlukan, salah satunya untuk memberikan suasana sejuk, damai, indah,  berwibawa, agung, suci agar dapat membuat umat beragama lebih betah dan lebih nikmat untuk beribadah.
b)  Fungsi sosial seni dibidang pendidikan
                       Setiap pemimpin selalu berupaya dan mengharapkan  masyarakat yang dipimpinnya mempunyai budi pekerti yang luhur yang terpancar dari lubuk hati dengan penuh ketulusan. Salah satu cara pencapaiannya yaitu melalui pendidikan seni  baik secara formal  maupun nonformal, oleh karena pendidikan seni dapat menimbulkan  pengalaman estetika  bahkan pengalaman etika pada seiap orang. Pengalaman ini sangat penting  sebab diharapkan  dapat memberikan   fungsi sosial bagi  seseorang manakala nilai tersebut  diaktualisasikan  ditengah masyarakat.

c)   Fungsi  sosial seni dibidang komunikasi
                               Proses interaksi  diantara kedua pihak  baik antar manusia  maupun antara manusia dengan lingkungannya, dapat terjadi melalui  komunikasi. Artinya pada  umumnya orang yang berkomunikasi  menggunakan bahasa sebagai  alat komunikasi  karena bahasa merupakan  alat yang paling sederhana  dan mudah dimengerti. Namun seni juga digunakan  sebagai alat komunikasi, misalnya seni music dapat berkomunikasi  melalui rangkaian  nada yang indah, seni rupa dapat berkomunikasi menyampaikan  pesan-pesan alam  maupun  bentuk rupa benda yang dituangkan  dalam karyanya kepada semua orang, dan lain-lain.

d)  Fungsi sosial seni  dibidang rekreasi
                               Dalam kesibukan pekerjaan rutinitas sehari-hari terkadang  manusia diserang perasaan jenuh, apalagi seseorang  yang bekerja pada benda mati sehingga tak jarang  orang mencari suasana baru demi  untuk menyegarkan  diri. Untuk memenuhi hasrat tersebut, masing-masing orang melakukan  berbagai hal sesuai dengan kondisi individu tersebut. Salah satu yang paling sesuai  adalah mencari tempat rekreasi yang bernuansa seni, apakah dialam  pedesaan yang terbuka dan hijau, dimuseum purbakala, ditempat-tempat artistic atau dimana saja yang dapat membuat hati menjadi tentram karena adanya sentuhan seni  dari benda  atau objek yang kita kunjungi.


II.3 FILOSOFI SENI DAN KEINDAHAN
                                      Keindahan  mengisi beragam  dunia mulai dari makrokosmos sampai pada mikrokosmos. Tema “kosmo” mengandung pengertian tertib yang menyatakan bahwa seni keindahan itu  berada pada  ketertibannya, pada pesona  susunan dari seluruh bagiannya , dan pada sifat kegenapannya. Keindahan  itu berada pada  deburan ombak yang memecah,  berada pada gemercik air mengalir, berada pada kelap-kelipnya bintang dan contoh-contoh lain yang  tidak  terhingga banyaknya. Sejumlah contoh keindahan di dalam alam  dan budaya kehidupan dan penghidupan  masyarakat itu membekas dalam  diri seniman.  Timbullah proses  peniruan alam  dalam dirinya, dan dalam rangka  berkomunikasi  dengan sesamanya, maka terciptalah seni lukis, seni pahat, seni sastra, seni music dan sejumlah seni lainnya. Setiap seni menyampaikan pesan dengan masing-masing cara sesuai dengan karakteristiknya. Ada penikmat yang dapat membaca pesan itu, ada yang belum, tergantung pada kepekaan  seni dan keindahan di dalam dirinya.
                                       Keindahan dapat mengundang keharuan, betapa tidak setiap  yang indah memiliki ketertiban, setiap yang tertib  penuh dengan informasi, sesuatu yang penuh dengan informasi akan memiliki spectrum  yang luas untuk berkomunikasin dengan manusia  melalui sensibilitas yang dimilikinya. Dalam diri manusia  telah terakumulasi sejumlah memori dari yang manis sampai pahit, asin sampai hambar, panas sampai dingin, susah sampai senang, santai sampai serius, takut sampai berani, memuaskan sampai mengecewakan, menyelamatkan sampai mencelakakan dan space-space lainnya berdasarkan spectrum  pengalaman hidupnya.
                                      Keindahan bagi masing-masing orang terkadang apresiasinya tergantung  pada pribadi yang bersangkutan sebab sesuatu dapat dikatakan indah namun orang lain menganggapnya tidak indah, demikian pula sebaliknya.


II.4 APRESIASI PESONA SENI DAN KEINDAHAN
                                      Apresiasi pesona seni tak hanya bagaimana menangkap makna atau pesan yang disampaikan oleh karya seni, akan tetapi lebih jauh lagi adalah  menghayati dan mengambil manfaat dari makna yang terserap. Untuk dapat mengapresiasikan  karya seni diperlukan sejumlah perangkat lunak  yang telah diinstalkan  terlebih dahulu didalam jiwa pengapresiasi. Diantaranya adalah kepekaan analisis dan sintesis dari sensibilitas, intelektualitas dan moralitas, yang dapat mengukur keindahan, kebenaran, dan kebaikan. Sumber inspirasi karya seni berada pada keindahan alam  dan budaya manusia, sedangkan seni hanya merupakan upaya seniman untuk mengapresiasikan hasil tiruannya.
                                      Realitas karya seni secara umum tampil berupa pemikiran, tutur kata, tulisan, perilaku, karya seni yang bersifat material seperti lukisan, ukiran, pahatan, bangunan, dan karya-karya seni yang bersifat dinamik seperti music, holografi, tiruan air terjun, tiruan air mancur, panggung pentas lakon, sandiwara, drama, sinetron termasuk pentas olaraga.


II.5 KESADARAN BERKESENIAN
                                      Kehendak seorang manusia adalah suatu system  ilmu-raga dikendalikan oleh tingkat kesadaran yang terbentuk dalam otak besar dan otak kecil, bermuara pada tindakan/ kegiatan, dan mewujudkan dalam  buah karyanya, yaitu karya seni. Kesadaran  merupakan suatu interaksi antara dirinya dan lingkungannya melalui rangsangan dari luar dirinya sehingga  muncul perintah-perintah  yang akan membentuk suatu tindakan berupa laku perbuatan.
                                      Pada hakikatnya  seni dapat dikelompokkan  atas dua , ada yang normative dan ada yang suyetif pragmatis, yang normative selain rasional, empiris juga harus memiliki keterkaitan  dengan aspek ilahiyah, tidak seperti halnya yang suyektif pragmatis hanya rasional dan  empiric saja.
















BAB III
KESIMPULAN
III.1 Kesimpulan
*    Dalam bahasa Sanskerta, kata seni disebut cilpa. Sebagai kata sifat, cilpa berarti berwarna, dan kata jadiannya su-cilpa berarti dilengkapi dengan bentuk-bentuk yang indah atau dihiasi dengan indah.
*    seni memiliki beberapa fungsi sebagai berikut: Seni untuk memenuhi kebutuhan individu, Seni untuk memenuhi  kebutuhan sosial.
*    Keindahan  mengisi beragam  dunia mulai dari makrokosmos sampai pada mikrokosmos sehingga apresiasi pesona seni tak hanya bagaimana menangkap makna atau pesan yang disampaikan oleh karya seni, akan tetapi lebih jauh lagi adalah  menghayati dan mengambil manfaat dari makna yang terserap tetapi juga bagaimana menumbuhkan kesadaran  berkesenian dimana kesadaran sendiri merupakan suatu interaksi antara dirinya dan lingkungannya melalui rangsangan dari luar dirinya sehingga  muncul perintah-perintah  yang akan membentuk suatu tindakan berupa laku perbuatan.





                   





DAFTAR PUSTAKA

Tim Dosen Wawasan Ipteks Unhas, 2010, Wawasan ipteks UPT MKU UNHAS, edisi 1,2,3, dan 4 unhas, Makassar.