PIP Kelautan, Visi dan Misi Universitas Hasanuddin serta Tujuan Pembelajaran Wawasan Sosial Budaya Maritim (WSBM)




KATA PENGANTAR


Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena perkenaan-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “PIP Kelautan, Visi dan Misi Universitas Hasanuddin serta Tujuan Pembelajaran Wawasan Sosial Budaya Maritim (WSBM)”.

Makalah ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya kerjasama antar anggota kelompok serta bimbingan dari Dosen yaitu Dr.Ir.Ridwan Bohari, M.Si dan Dr. Amran Saru, ST, M.Si. maka kami mengucapkan banyak terima kasih.

Kami selaku penyusun, menyadari bahwa Makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, sebagiamana kodrat kita sebagai manusia yang tak luput dari kesalahan. Oleh karena itu kami membutuhkan kritik dan saran yang Bapak/Ibu/Saudara (i) demi kelengkapan Makalah ini dikemudian hari.

Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Semoga Upaya kami dalam menyusun Makalah ini dan bermanfaat bagi anda.



Makassar, 13 September 2011


                                                                                         Penyusun       






















(ii)

DAFTAR ISI
Halaman Sampul i
Kata Pengantar ii
Daftar isi iii
Bab I
A.    Pendahuluan 1-2
B.     Pengertian Pola Ilmiah Pokok (PIP 2
BAB II
A.    Visi Universitas Hasanuddin 3
B.     Misi Universitas Hasanuddin 3-4
C.     Tujuan Pembelajaran WSBM 4
D.      Keterkaitan PIP, Visi dan MK.WSBM 4
Bab III
A.    Kesimpulan 5
B.     Saran 5
Daftar Pustaka 6



























BAB I
PENDAHULUAN DAN PENGERTIAN PIP

A.      PENDAHULUAN

Pada tahun 1975, Universitas Hassanuddin (Unhas) menetapkan “Kelautan” sebagai Pola Ilmiah Pokok (PIP) yang selanjutnya dikuatkan dalam rapat Senat Unhas dan dituangkan dengan Surat Keputusan Rektor No.1149/UP-UH/1975 tertanggal 27 Desember 1975. Pemilihan kelautan sebagai PIP pengembangan Iptek dan Seni di lingkunganUnhas dan akan mewarnai setiap bentuk luaran, baik Unhas diputuskan setelah melalui serangkaian seminar dan pertemuan ilmiah yang mendiskuskan berbagai alternatif pilihan PIP, diantaranya adalah Seminar Ilmu Kelautan di Unhas pada bulan September 1974 yang dihadiri oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri riset Nasional sejumlah ahli dari lembaga Oseonologi Nasional (LON) dan oleh sivitas akademika Unhas sendiri dengan hasil Perlunya dirintis pengembangan Ilmu Kelautan di Unhas.

Dari hasil seminar Ilmu Kelautan tersebut, Unhas mulai concern dengan alternative pilihan PIP. Tercatat dalam Rapat Kerja Unhas tahun 1975 yang berlangsung pada tanggal 21-25 Januari 1975 di Tana Toraja membuahkan beberapa rumusan sebagai sasaran pengembangan Unhas ke depan. Rumusan tersebut disempurnakan dalam Rapat Kerja Unhas ke-2 tahun 1975 yang berlangsung pada tanggal 27-30 Juni 1975 di Bantimurung – Maros dengan dihasilkannya 8 sasaran sebagai berikut :
a.       Meningkatkan peranan Unhas sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan serta dalam pembangunan nasional khususnya di wilayah Indonesia bagian timur.
b.      Terciptanya tenaga yang cakap dalam jumlah yang cukup, terampil, dan berbudi luhur memenuhi kebutuhan pembangunan nasional, regional dan pengembangan ilmu pengetahuan.
c.       Perkembangan ilmu kelautan sebagai pola ilmiah pokok di Unhas.
d.      Meningkatnya pendekatan antar disiplin di Unhas.
e.       Terwujudnya diversifikasi dalam pendidikan dan proses belajar, serta mobilitas mahasiswa dari suatu pengalaman pendidikan ke pengalaman pendidikan lain.
f.       Berkembangnya demokratisasi di bidang pendidikan serta kepemimpinan di Unhas.
g.      Bermanfaatnya hasil pendidikan dan penelitian Unhas bagi Masyarakat.
h.      Terciptanya kesejahteraan warga Unhas.


PIP dimaksudkan sebagai arah pengembangan dan nuansa spesifik Perguruan Tinggi atauroh bagi berupa alumni, hasil-hasil penelitian maupun pengabdian pada masyarakat.
Unhas memilih PIP Kelautan didasarkan pada dua aspek yaitu, proyeksi masa depan dan peran Unhas itu sendiri. Proyeksi masa depan terkait semakin berkurangnya sumber daya alam di darat dan pergeseran kutub perdagangan dunia dari wilayah Amerika-Eropa ke wilayah Asia. Di samping itu kesadaran akan peran laut sebagai regulator proses alamiah yang terjadi di atas permukaan bumi, juga menjadi salah satu dasar pertimbangan. Adapun peran Unhas itu sendiri adalah posisi geografis Unhas yang berada pada wilayah dengan masyarakat yang memiliki latar belakang budaya maritime yang pernah mencapai masa keemasannya. Oleh karena itu, Unhas memposisikan diri sebagai pusat pengembangan budaya bahari yang berciri kemandirian dalam konteks kesadaran interkoneksitas universal.


1

Sebagai konsekuensi ditetapkannya kelautan sebagai PIP Unhas, serangkaian kebijakan yang telah ditempuh oleh Pimpinan Universitas dan segenap civitas akademika Unhas dalam rangka mengimplementasikan PIP tersebut. Salah satu kebijakan strategis adalah berdirinya Fakultas Ilmu Kelautan (FIK) pada tahun 1990, kemudian diikuti oleh sejumlah Program Studi dengan spesifikasi laut sebagai core scientific program studi tersebut.
PIP Kelautan sebagai roh bagi pengembangan Iptek dan seni di Unhas belumlah cukup dengan hanya berdirinya FIK atau sejumlah program studi mengingat bahwa PIP ini haruslah terjabar dalam konteks kesadaran interkoneksitas. Untuk itu pada awal tahun 2003, pimpinan universitas mengharapkan ada mata kuliah yang khusus dapat mengakomodir konsep-konsep PIP kelautan. Harapan ini ditindaklanjuti dengan keluarnya Surat Keputusan Rektor No.2110/J.04/KP.44/2003 tentang pembentukan satu tim perumus mata kuliah. Dari tim inilah lahir satu mata kuliah dengan nama “Wawasan Sosial Budaya Maritim”.


B.       PENGERTIAN PIP

PIP bukanlah satu disiplin ilmu melainkan merupakan orientasi pemikiran strategis dalam pendidikan yang mencakup sejauh mungkin setiap disiplin ilmu. Dengan demikian PIP diharapkan merupakan arah pengembangan tri darma yang sekaligus akan memberikan nuansa spesifik kepada berbagai disiplin ilmu yang dikembangkan Perguruan Tinggi

Pilihan PIP bagi setiap Pendidikan Tinggi dilakukan melalui pemikiran-pemikkiran yang mendasar, terkait dengan keadaan lingkungan, kebudayaan dan sejarah kehidupan masyarakat luas tempat Pendidikan Tinggi itu berdomisili. PIP diharapkan memberi warna dan nuansa pada universitas bersangkutan, sehingga setiap luarannya memiliki kemampuan untuk memberikan kepada disiplin ilmu yang dikembangkan nuansa PIP alamamaternya.

PIP dimaksudkan sebagai arah pengembangan ``dan nuansa spesifik Perguruan Tinggi atau roh bagi pengembangan Iptek dan seni di lingkungan universitas dan akan mewarnai setiap setiap bentuk luaran, baik berupa alumni, hasil-hasil penelitian maupun pengabdian pada masyarakat yang berujung pada dimilikinya keunggulan kompetitif.





















BAB II

VISI,  MISI UNIVERSITAS HASANUDDIN, TUJUAN PEMBELAJARAN WSBM SERTA KETERKAITAN PIP, VISI, DAN MK.WSBM


A.      MISI UNIVERSITAS HASANUDDIN

Desember 2009 serta berdasarkan Keputusan rapat Badan Pekerja Harian (BPH) Senat No.XXX, Unhas telah Menetapkan visi jangka panjang Organisasi Unhas sebagai berikut :

Pusat unggulan dalam pengembangan Insani, Ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya berbasis Benua Maritim Indonesia.

            Rumusan visi mengandung makna adanya kebersamaan tekad seluruh civitas akademika untuk menempatkan Unhas sebagai entitas akademik yang tidak sebatas memfasilitasi, tetapi menstimulasi lahirnya segenap potensi, proses, dan karya terbaik dalam pengembangan insani, ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya benua Maritim Indonesia.
            Dalam konsep Benua Maritim Indonesia seluruh program studi memiliki kebebasan dan peluang yang sama untuk berkontribusi dalam pengembangan IPTEKSBUD. Hal ini sejalan dengan konsep Benua Maritim yang memiliki makna sebagai satu kesatuan alamiah antara darat, laut, dan udara di atasnya, tertata secara unik yang menampilkan ciri-ciri benua kharakteristik yang khas dari sudut pandang iklim dan cuaca (klimatologi dan meteorologi), dinamika airnya (Oseanografi), tatnanan kerak bumi (geologi), keragaman biota (biologi), serta tatanan sosial budayanya (antropologi), yang menjadi wilayah yuridiksi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

B.       MISI UNIVERSITAS HASANUDDIN

1.      Menyediakan lingkungan belajar yang berkualitas untuk mengembangkan kapasitas pembelajar yang adaptif-kreatif.
Makna yang terkandung dalam rumusan misi ini adalah bahwa di dalam menyelenggarakan Dharma Pendidikan Unhas sepenuhnya menggunakan pendekatan learning sehingga peran Unhas adalah menyediakan lingkungan belajar yang berkualitas dan kondusif  bagi civitas akademika Unhas guna mengembangkan kapasitasnya. Misi ini juga mengandung makna bahwa di dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran, kontennya dikembangkan berdasarkan hasil kegiatan peneliti, serta memelihara revelansi isinya dengan kebutuhan masyarakat berdasarkan hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
  
2.      Melestarikan (to preserve), mengembangkan, menemukan, dan menciptakan Ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya.
Makna rumusan misi yang kedua ini menekankan perlunya Unhas melestarikan IPTEKS baik dalam bentuk pembelajaran kepada peserta didik (pembelajaran bebasis riset) maupun publikasi (buku dan jurnal) kepada masyarakat luas. Misi ini juga mengandung makna bahwa dalam melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan untuk memajukan Ipteks senantiasa diseminasikan melalui kegiatan pembelajaran dan dimanfaatkan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui bidang pengabdian kepada masyarakat.
  
3.      Menerapakan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya bagi kemasihatan Benua Maritim Indonesia.
Makna yang terkandung dalam rumusan misi ini adalah bahwa didalam melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, juga ditujukan untuk memelihara relevansi materi pembelajaran dan meningkatkan kesejhateraan masyarakat melalui penerapan dan pemanfaatan Ipteks beserta penemuan dan pengembangannya yang dihasilkan dalam kegiatan penelitian dan pengembangan.



C.      TUJUAN PEMBELAJARAN WSBM

Mata Kuliah Wawasan Sosial Budaya Maritim (WSBM) adalah salah satu komponen Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB) di Unhas yang mengintroduksi materi-materi kemaritiman, antara lain potensi sumberdaya maritim, fakta demografi dan sosial ekonomi maritim, masyarakat maritim beserta dinamikanya, nilai-nilai budaya maritim yang perlu dikembangkan dan dipromosikan yang kesemuanya mengarah pada kharakteristik Benua Maritim dan pembangunannya. Dengan demikian tujuan pembelajaran mata kuliah ini didesain untuk memberikan wawasan dan landasan pengetahuan serta keyakinan kepada mahasiswa sebagai bekal hidup bermasyarakat selaku inividu dan mahluk sosial yang beradab dan bertangguang jawab terhadap sumberdaya alam dan lingkungan Benua Maritim, serta menjadi ciri kepribadian sebagai luaran Unhas.


D.      KETERKAITAN PIP, VISI DAN MK.WSBM

Salah satu tujuan PIP di setiap Perguruan Tinggi menjadi arah pengembangan dan nuansa spesifik Perguruan Tinggi itu dan menjadi roh bagi pengembangan Iptek, seni dan budaya di lingkungan universitas. Dengan demikian, Mahasiswa dituntut memiliki wawasan tentang apa yang menjadi PIP Perguruan Tingginya. Olehnya itu, kelautan adalah PIP Unhas, maka mahasiswa Unhas dituntut memilki kemampuan dan komitmen yang tinggi terhadap pengembangan budaya maritim serta sanggup memberikan nuansa kemaritiman kepada pengembangan dan aplikasi displin ilmunya. Salah satu alternative memenuhi tuntutan tersebut adalah dengan dukungan seperengakat kurikulum, maka dirumuskanlah Mata Kuliah Wawasan Sosial Budaya Maritim (WSBM) pada tingkat Universitas dan beberapa mata kuliah yang relevan di tingkat fakultas atau program studi.

4



BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A.      KESIMPULAN

Benua Maritim Indonesia adalah hasil perjuangan bangsa Indonesia melawan segala pihak yang tidak mau melihat bangsa Indonesia yang merdeka dan bersatu di Kepulauan Nusantara yang merupakan satu keutuhan geografis. Oleh karena itu, Universitas Hasanuddin merumuskan Mata Kuliah Wawasan Sosial Budaya Maritim (WSBM) yang menjadi landasan PIP Unhas itu sendiri.
PIP Kelautan juga menjadi salah satu rujukan dalam perumusan visi Unhas. Dengan kata lain bahwa dari PIP menurunkan visi dan acuan pengembangan materi kuliah WSBM adalah penjabaran dari visi yang ada.


B.       SARAN

Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan bimbingan dan masukan dari Dosen serta teman-temandalam menyempurnakan makalah kami ini.




























5



DAFTAR PUSTAKA

Saru,Arman, dkk.2010.Wawasan Sosial Budaya Maritim.Makassar: Unhas












































6